Pelatih Arema sebut  wasit penyebab kekalahan dari Borneo

2 hours ago 3

Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Pelatih Arema FC Marcos Santos mengungkapkan kebobolan di awal pertandingan dan kepemimpinan wasit yang tak maksimal menjadi dua penyebab kalah 3-1 dari Borneo FC.

"Gol (Borneo) membuat pemain sulit menerapkan taktik. Kami kesulitan untuk balas (mencetak gol) hari ini," kata Marcos dalam konferensi pers di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Minggu.

Pada pertandingan di Stadion Kanjuruhan itu Borneo mengejutkan Arema FC dengan mencetak gol cepat pada menit ke-3 melalui Mariano Peralta.

Setelah kecolongan, Marcos menyatakan para pemain sebenarnya terus membongkar pertahanan lawan tapi gagal.

Kemudian pada babak kedua, para pemain kembali berusaha mengambil momentum untuk mencari gol penyeimbang.

Para pemainnya disebutnya tampil lebih siap, tapi wasit justru memberikan beberapa kartu kuning kepada Julian Guevara, Bayu Setiawan, Betinho, dan Dalberto Luan.

Julian dan Bayu kemudian diusir dari akibat menerima kartu merah setelah dinilai melakukan pelanggaran keras kepada pemain Borneo.

Baca juga: Borneo perpanjang rekor kemenangan setelah bungkam Arema 3-1

Marcos menyebut tampil dengan sembilan pemain bukan perkara mudah, apalagi menghadapi lawan yang lagi memuncaki klasemen dan sedang terus-terusan menang.

Pelatih asal Brasil berjanji menjadikan kekalahan dari Borneo sebagai pelajaran berharga dan bahan evaluasi.

Kekalahan dari Borneo menambah catatan negatif Arema di Stadion Kanjuruhan di mana dari tiga pertandingan Singo Edan tak sekalipun memenangkan partai kandangnya.

Pemain Arema FC Matheus Blade mengatakan tim sudah tampil baik, tapi dengan dua kartu merah membuat mereka kesulitan mengejar ketertinggalan.

Blade menegaskan seluruh pemain Arema sudah bermain dengan penuh tanggung jawab.

"Tapi kali ini kami belum bisa memenangkan pertandingan," tutur legiun asing asal Brasil ini.

Baca juga: Arema FC optimis performa apik Dalberto berlanjut saat hadapi Borneo

Pewarta: Ananto Pradana
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |