Banda Aceh (ANTARA) - Pelajar SMAN 3 Banda Aceh menyiapkan inovasi lingkungan sehat berupa sistem monitoring polusi udara terintegrasi smartphone untuk ditampilkan pada World Young Inventors Exhibition (WYIE) di Kuala Lumpur, Malaysia, pada 29-31 Mei 2025.
"Para pelajar telah berhasil mengembangkan sistem monitoring polusi udara terintegrasi dengan smartphone yang inovatif, yang dinamakan Pneuma," kata Kepala SMAN 3 Banda Aceh Muhibbul Khibri, di Banda Aceh, Minggu.
Adapun inovasi lingkungan sehat ini diciptakan oleh tim peneliti pelajar SMAN 3 Banda Aceh yakni Fachry Habibie Nasir, Jesslyn Aurora, Zhourich Keizia Renata Wong, Muhammad Fasya Habibie, Niken Shahia Nabalya, Nurul Chaira Anshary, Shakila Athifa Syawal, dan Faheem Muhammad Mumtaz dengan bimbingan guru Oesea Sativa, Widia Munira dan Marfidayanti.
Inovasi para pelajar yang dinamai Pneuma tersebut sebagai sistem pemantauan kualitas udara yang akurat dan efisien untuk memantau kondisi udara secara real-time.
Baca juga: Dua pelajar madrasah wakili Aceh ke olimpiade matematika Asia Tenggara
"Pneuma berasal dari kata Yunani kuno yang berarti napas, yaitu mencerminkan hubungan mendalam antara udara bersih dan kehidupan," katanya.
Tim peneliti SMAN 3 Banda Aceh ini menghasilkan inovasinya juga berkat adanya kerja sama dengan laboratorium terpadu STEM USK Banda Aceh.
Muhibbul mengatakan, sistem monitoring polusi udara tersebut menggunakan mikrokontroler ESP32 dengan protokol MQTT, sensor MQ untuk polusi udara, dan sensor DHT terhadap suhu atau kelembaban yang dihubungkan melalui teknologi IoT.
"Dengan sistem ini, pengguna dapat memantau data kualitas udara secara real-time, menerima peringatan batas aman, dan mengakses informasi dampak kesehatan polusi udara," ujarnya.
Baca juga: Tiga anggota Pramuka Banda Aceh ikut Jambore Dunia di Korsel
Kemudian, lanjut dia, sistem Pneuma juga dapat membantu meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kualitas udara yang baik, dan memungkinkan mereka untuk mengambil tindakan preventif guna melindungi kesehatan.
"Pneuma bukan sekadar alat, tetapi juga pelindung napas kehidupan. Kami berharap inovasi ini dapat memberikan kontribusi pada lingkungan yang lebih sehat dan berkelanjutan," katanya.
Dia menegaskan sekolah mendukung penuh penelitian para pelajar, dan pihaknya bakal terus membantu siswa mengembangkan inovasi bermanfaat bagi masyarakat.
Dia percaya bahwa generasi muda memiliki peran penting dalam menciptakan solusi terhadap permasalahan lingkungan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Baca juga: Pelajar SMKN 2 Banda Aceh Ciptakan pelindung wajah
"Dengan inovasi tim peneliti SMAN 3 Banda Aceh ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi sekolah lainnya untuk mengembangkan inovasi bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan," kata Muhibbul Khibri.
Pewarta: Rahmat Fajri
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025