Jakarta (ANTARA) - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo menegaskan pembangunan Taman Bendera Pusaka harus tetap berjalan, meski pedagang Pasar Hewan Barito enggan direlokasi.
Taman Bendera Pusaka merupakan penggabungan dari tiga taman di Jakarta Selatan yakni Taman Ayodya, Taman Leuser dan Taman Langsat.
“Jadi kan Taman Langsat ini rencana sudah lama sekali. Walaupun kemudian masih ada pedagang yang belum ingin pindah, tentunya tidak boleh menghambat rencana pembangunan yang ada. Dan saya konsekuen untuk itu,” kata Pramono saat dijumpai di kawasan Jakarta Selatan, Kamis.
Baca juga: Pembangunan Taman Bendera Pusaka tetap akan dilakukan
Pramono menyebut, pembangunan taman tersebut bukanlah untuk kepentingan pribadi. Taman tersebut dibuat guna menambah ruang terbuka hijau yang dapat dimanfaatkan masyarakat untuk berolahraga.
Bahkan, nantinya taman tersebut akan menyediakan berbagai fasilitas olahraga misalnya seperti jogging track hingga tempat untuk bermain tenis, padel, dan lain sebagainya. Fasilitas olahraga itu dapat dimanfaatkan oleh publik secara gratis.
Sebelumnya, pada Rabu (6/8), Wali Kota Administrasi Jakarta Selatan, Muhammad Anwar, mengatakan peletakan batu pertama atau ground breaking pembangunan Taman Bendera Pusaka akan tetap dilakukan meski pedagang Pasar Hewan Barito belum pindah seluruhnya.
“Kalau pedagang tetap ada, Jum'at tetap ada (ground breaking). Kan kita ground breaking enggak mengganggu lingkungannya. Ground breaking sebelah mana, pedagang sebelah mana, nggak masalah,” kata Anwar.
Penggabungan tiga taman tersebut ditargetkan dapat selesai dan diresmikan pada Desember 2025.
Baca juga: Ini fasilitas yang bakal disediakan di lahan kawasan Barito
Baca juga: Jaksel tawarkan sewa lapak gratis bagi pedagang Barito yang direlokasi
Baca juga: DKI fasilitasi pedagang Barito buka usaha di Sentra Fauna Jakarta
Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
Editor: Syaiful Hakim
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.