PCNU se-Madura Raya Perkuat Struktural Ranting dan Ekonomi

2 hours ago 4

Pamekasan (ANTARA) - Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur mengapresiasi jajaran Pengurus Cabang NU (PCNU) se-Madura Raya yang memprogramkan penguatan struktural di tingkat ranting dan juga penguatan ekonomi warga melalui program "NUsantara" (NU Sapa dan Menata Ranting).

"Silaturrahim yang juga disebut turba ini merupakan wujud nyata pendampingan. Struktural NU itu hadir untuk mendampingi umat, soal dinamika di PBNU itu kami dorong ada dialog dan penyelesaian yang bijak," kata Ketua Tamfidziyah PWNU Jatim KH Abdul Hakim Mahfudz (Gus Kikin), Rabu malam.

Dalam silaturahmi yang berpusat di Kantor PCNU Kabupaten Pamekasan dan juga diikuti Wakil Rais Syuriyah PWNU Jatim KH Abdul Matin Djawahir dan jajaran PWNU Jatim itu, PWNU mendorong replikasi dan sinergi program pemberdayaan ekonomi antar cabang.

"Kemandirian ekonomi adalah tulang punggung gerakan. Inovasi digital dan unit usaha seperti di Pamekasan harus menjadi inspirasi bersama," kata Gus Kikin yang juga mengapresiasi program Lailatul Ijtima' di Bangkalan yang disampaikan Ketua PCNU Bangkalan KH Makki Nashir sebagai langkah preventif menjaga akidah masyarakat.

Dalam laporannya, Ketua PCNU Pamekasan KH Muchlis Natsir mengapresiasi kedatangan PWNU sebagai inisiatif turun langsung ke basis. "Alhamdulillah, PWNU turun ke bawah. Langkah ini penting untuk menyelaraskan gerak dalam merespons dinamika di akar rumput," ungkapnya.

PCNU Pamekasan juga melaporkan progres pengupayaan tanah milik keluarga untuk pembangunan masjid dan kampus, serta kelanjutan proyek kantor cabang yang sedang dalam tahap pengurukan. "Tidak ada sejengkal tanah wakaf atau milik NU yang lepas dari pengelolaan organisasi," katanya.

Dalam kesempatan itu, PCNU Pamekasan juga memperkenalkan Program "NUsantara" (NU Sapa Ranting) yang merupakan gerakan verifikasi dan pembinaan menyeluruh terhadap 301 Ranting/desa di bawah 20 Majelis Wakil Cabang (MWC/ kecamatan). Program ini memperkuat struktur paling dasar.

Inovasi lain adalah bidang ekonomi dan pelayanan masjid. Melalui Lembaga Taujih wa Mursyid (LTMNU), PCNU Pamekasan mengembangkan aplikasi untuk optimalisasi kemakmuran masjid, termasuk sistem pembayaran parkir digital (QRIS) yang menciptakan kemandirian dan subsidi silang.

Untuk bidang ekonomi melalui Lembaga Perekonomian NU (LPNU) Pamekasan yang memiliki produk AMDK "Nusaqu" dan BMTNU yang menjadi contoh nyata pemberdayaan ekonomi berbasis kelembagaan.

Sementara itu, Ketua PCNU Sumenep KHM Widadi Rahim menegaskan komitmen kepemimpinan baru dalam merawat tradisi, menjaga aset umat, dan melanjutkan estafet perjuangan NU.

PCNU Sumenep menyampaikan pengelolaan aset tanah lebih dari 3 hektare yang rencananya untuk rumah sakit, serta penambahan 1 hektar hibah dari pengusaha. PCNU Sumenep juga menekankan pentingnya netralitas internal PWNU dan PCNU.

Dalam silaturrahim itu, Ketua PCNU Sampang KH Moh Itqan Bushiri melaporkan kondisi serupa yakni Turba Nusantara (Turba NU Sampang Menata Ranting) guna menunjukkan konsistensi gerakan.

Program yang sama dalam laporan PCNU se-Madura Raya adalah evaluasi Pendidikan Pesantren dan Diniyah NU dengan mengusulkan kembali ke metode lama dan penyederhanaan prosedur sertifikasi.

Tantangan lain yang mengemuka dalam silaturrahmi adalah eksodus guru potensial ke sekolah negeri, kebutuhan SK yang jelas untuk pengurus bawah, serta upaya reklaiming aset sekolah yang berpindah kepemilikan.

PWNU Jatim menekankan penguatan pilar struktural sebagai pelayan NU kultural di segala lini dari pendidikan, ekonomi, kesehatan, dan pelayanan umat—untuk kemaslahatan bersama.

Baca juga: PBNU tetapkan Muhammad Nuh sebagai Katib Aam dalam rapat gabungan

Baca juga: PBNU kerahkan elemen NU bantu penyintas banjir Sumatera

Pewarta: Abd Aziz
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |