PBSI: Muria Cup Sirnas C resmi miliki poin peringkat nasional

3 hours ago 2

Kudus (ANTARA) - Polytron Muria Cup Sirnas C 2025 di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, resmi mendapatkan poin peringkat nasional, sehingga menjadi ajang bergengsi yang diperebutkan klub-klub bulu tangkis di Indonesia, kata Ketua PBSI Jateng Akhmad Khafidz Basri Yusuf.

"Antusiasme peserta di ajang Polytron Muria Cup Sirkuit Nasional (Sirnas) C 2025 yang berlangsung di GOR Djarum Jati, Kudus, Jateng ini sangat tinggi dengan total 1.226 atlet dari berbagai kelompok umur," ujarnya di sela-sela pelaksanaan Polytron Muria Cup Sirnas C 2025 di GOR Djarum Jati, Kudus, Sabtu.

Ajang nasional tersebut, kata dia, terdiri dari 13 kategori umur untuk putra dan putri, sehingga totalnya ada 26 kategori yang dipertandingkan.

Basri menjelaskan bahwa Sirnas C kini masuk kalender resmi Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI), sehingga seluruh atlet yang bertanding akan mendapatkan nilai peringkat nasional. Sebelumnya Sirnas C belum masuk, namun tahun ini sudah resmi dan menjadi kejuaraan swasta yang mendapatkan ranking poin nasional.

Meski digelar di Jawa Tengah, peserta datang dari berbagai wilayah Indonesia. Sejumlah klub dari Kalimantan, Surabaya, Batam, hingga beberapa provinsi di luar pulau turut berpartisipasi. Peserta didominasi klub-klub dari Jawa Tengah, namun atlet luar daerah juga banyak menembus babak-babak penting.

Menurut Basri kualitas pertandingan pada ajang ini cukup ketat karena klub-klub besar turut menurunkan atlet terbaiknya untuk mengejar poin nasional. “Kualitas permainan sangat bersaing. Tidak hanya dari klub besar seperti Djarum, tetapi atlet luar juga mampu masuk ke babak perempat final bahkan semifinal,” katanya.

Ajang ini juga disebut menjadi salah satu evaluasi terakhir sebelum kejuaraan nasional (Kejurnas). Pertandingan berlangsung dua babak dalam sehari, yakni perempat final dan semifinal, sementara partai final dijadwalkan digelar esok hari dengan 13 laga perebutan gelar.

Basri menambahkan bahwa kejuaraan ini penting dalam proses pembinaan, khususnya untuk atlet usia dini.

"Pembinaan dalam olahraga membutuhkan proses panjang, minimal 10 tahun. Sirnas C menjadi bagian dari talent identification untuk melihat bibit yang bisa dikembangkan menjadi atlet elite nasional," ujarnya.

Selain mengejar poin, kejuaraan ini menjadi sarana uji kemampuan setiap atlet dan klub dalam menghadapi persaingan kompetitif. Karena ajang ini memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi klub untuk mengukur kemampuan atlet secara nyata, bukan hanya mengejar gelar.

Baca juga: PBSI bahas wacana Sirnas terbuka untuk pemain Asia

Pewarta: Akhmad Nazaruddin
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |