Washington (ANTARA) - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Minggu (16/3) menyerukan penghentian semua aktivitas militer setelah serangkaian serangan Amerika Serikat (AS) di wilayah yang dikuasai Houthi di Yaman.
Dalam pernyataan resminya, juru bicara Sekretaris Jenderal PBB, Stephane Dujarric, juga mengungkapkan keprihatinan terhadap ancaman yang terus berlanjut dari kelompok Houthi untuk kembali menyerang kapal-kapal di Laut Merah.
“Kami menyerukan pengendalian diri sepenuhnya dan penghentian semua aktivitas militer,” kata Dujarric.
Ia menambahkan bahwa eskalasi lebih lanjut dapat memperburuk ketegangan di kawasan, memicu siklus serangan balasan yang semakin mengacaukan Yaman dan kawasan sekitarnya, serta memperburuk situasi kemanusiaan yang sudah sangat parah di negara tersebut.
Dujarric menegaskan kembali bahwa PBB menekankan pentingnya penghormatan terhadap hukum internasional, termasuk hukum humaniter internasional, dalam setiap tindakan yang dilakukan.
“PBB tetap berkomitmen untuk terus mengupayakan de-eskalasi lebih luas di Yaman serta terlibat dengan pihak-pihak terkait, baik di tingkat nasional, regional, maupun internasional, guna mencapai solusi damai yang berkelanjutan dan masa depan yang lebih baik bagi rakyat Yaman,” ujarnya.
Sebelumnya, pada Sabtu (15/3), Presiden AS Donald Trump memerintahkan tindakan militer yang disebutnya “tegas” dan “kuat” terhadap kelompok Houthi.
Kementerian Kesehatan yang dikelola Houthi melaporkan bahwa serangan tersebut menyebabkan 31 orang tewas dan 101 lainnya terluka, sebagian besar merupakan perempuan dan anak-anak.
Sebagai tanggapan, juru bicara militer Houthi, Yahya Saree, mengumumkan bahwa pasukannya telah melancarkan “operasi militer strategis” yang menargetkan kapal induk USS Harry S. Truman dan kapal-kapal pengawalnya di Laut Merah bagian utara. Serangan itu dilakukan menggunakan 18 rudal balistik dan jelajah serta pesawat nirawak (drone).
Houthi telah menyerang kapal-kapal yang terkait dengan Israel di Laut Merah menggunakan rudal dan drone sejak akhir 2023 yang menyebabkan gangguan perdagangan global, atas apa yang dikatakannya sebagai bentuk solidaritas terhadap Jalur Gaza.
Kelompok tersebut menghentikan serangan ketika gencatan senjata antara Hamas-Israel di Gaza diberlakukan pada Januari. Namun, mereka mengancam akan melanjutkan serangan ketika Israel memblokir seluruh bantuan ke Gaza pada 2 Maret.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Pasukan AS serang sejumlah fasilitas di Yaman tengah
Baca juga: Rubio: AS tidak berencana lakukan operasi darat di Yaman
Baca juga: Houthi peringatkan aksi balasan jika Israel Lanjutkan Serangan ke Gaza
Penerjemah: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2025