PBB: Kelangkaan bahan bakar di Gaza ancam lumpuhkan operasional RS

2 months ago 6

PBB (ANTARA) - Blokade bahan bakar di Gaza telah memutus aliran air dari 10 sumur di bagian utara Jalur Gaza dan mengancam 25 sumur lainnya yang hanya berfungsi sebagian, seperti diungkapkan para aktivis kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Rabu (9/7).

Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) mengatakan bahwa Kementerian Kesehatan Gaza mengumumkan generator di Kompleks Medis Nasser di Khan Younis hampir mati, sehingga mengancam nyawa puluhan pasien, terutama yang menggunakan ventilator.

"Waktu pemompaan yang lebih pendek, berkurangnya produksi air, dan terbatasnya pengumpulan limbah padat menimbulkan lingkungan yang kondusif bagi penyebaran penyakit, terutama di antara orang-orang yang rentan, termasuk anak-anak, orang tua, dan wanita hamil," kata OCHA.

Kantor tersebut mengatakan bahwa para mitranya di lapangan telah menyatakan kekhawatiran mereka akan peningkatan dugaan kasus meningitis di antara anak-anak di bawah usia lima tahun, terutama di Khan Younis dan Gaza. Kasus diare berdarah dan sindrom penyakit kuning akut juga telah dilaporkan di lokasi pengungsian yang penuh sesak.

"Kelangkaan pasokan medis dan perlengkapan kebersihan memiliki dampak kesehatan yang parah dan menghambat respons yang tepat," kata kantor tersebut. "Kami menyerukan masuknya peralatan kebersihan dan perlengkapan kebersihan ke Gaza. Dan sebagai pengingat, sejak awal Maret, belum ada satu pun barang kebersihan yang masuk."

OCHA mengatakan bahwa dalam sepekan terakhir, terdapat laporan serangan udara terhadap tenda-tenda dan bangunan tempat tinggal, dengan sejumlah orang dilaporkan tewas, termasuk staf medis dan keluarga mereka.

Sebagian besar serangan udara ini terjadi di Gaza City dan Deir al-Balah. Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan lebih dari 1.500 staf medis telah tewas sejak Oktober 2023, ketika perang Gaza dimulai.

Ketika orang-orang di seluruh Gaza berusaha mencari makanan, laporan mengenai insiden dengan banyak korban jiwa terus bermunculan.

"Mitra kami yang bekerja di bidang kesehatan memberikan layanan kepada mereka yang terluka selama insiden dengan banyak korban jiwa, meskipun sumber daya yang ada sangat terbatas," kata OCHA.

"Kelangkaan pasokan memberikan tekanan lebih besar pada rumah sakit (RS) yang sudah beroperasi di tengah situasi yang sangat sulit dan menghadapi kelangkaan bahan bakar, obat-obatan dan pasokan medis, serta darah dan produk darah."

WHO melaporkan bahwa 11 truk memasuki Jalur Gaza pada Selasa (8/7), membawa perlengkapan bedah, alat bantu, instrumen ortopedi, dan barang-barang medis penting lainnya untuk didistribusikan ke fasilitas-fasilitas kesehatan.

"Ini jelas merupakan perkembangan yang positif, tetapi hanya memenuhi sebagian kecil dari apa yang dibutuhkan di Jalur Gaza," kata OCHA. "Kami menyerukan pembukaan semua perlintasan, koridor, dan rute untuk memastikan distribusi bantuan yang konsisten, rutin, dan berskala besar kepada orang-orang yang membutuhkan, di mana pun mereka berada."

Kantor tersebut kembali mengatakan bahwa pergerakan kemanusiaan di dalam Gaza masih terbatas.

Dari sepuluh upaya untuk mengoordinasikan gerakan dengan pihak berwenang Israel pada Selasa, hanya tiga yang difasilitasi sepenuhnya untuk pengambilan pasokan medis dan pembersihan reruntuhan, kata OCHA. Tiga upaya lainnya ditolak secara langsung, sementara empat upaya sisanya harus dibatalkan oleh pihak penyelenggara.

Pewarta: Xinhua
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |