Kabupaten Tangerang (ANTARA) - Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia (PB IPSI) menjadikan ajang International Moslem Pencak Silat Championship (IMPSC) 2025 sebagai pijakan pembibitan atlet-atlet muda pencak silat untuk ke kancah nasional.
"Penyelenggaraan ajang IMPSC ini adalah satu pencarian bibit-bibit atlet pencak silat sebagai pengganti seniornya," kata Ketua Harian Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia (PB IPSI) Beny Gautama di Tangerang, Selasa.
Ia bilang bahwa ajang pencak silat IMPSC harus mampu menunjukkan kontribusi nyata dalam menciptakan atlet terbaik untuk ajang nasional bahkan di tingkat global.
"Kami akan mensuport 100 persen kegiatan IMPSC ini. Dan langkah ini merupakan dorongan positif untuk pencak silat agar lebih jaya lagi terutama di pesantren-pesantren di Indonesia," ungkapnya.
Dalam kaitan tersebut, PB IPSI memberikan apresiasi atas penyelenggaraan ajang IMPSC yang melibatkan 10 negara Islam di Asia.
Baca juga: 3.265 pendekar bertarung di kejuaraan internasional silat di Medan
Menurutnya, ajang IMPSC yang di inisiasi Pondok Modern Darussalam Gontor ini sangat berdampak positif terhadap peningkatan kualitas atlet pencak silat di Indonesia.
Pihaknya mendorong, agar ajang tersebut bisa diselenggarakan setiap tahunya sebagai agenda rutin dalam upaya pembibitan untuk atlet-atlet muda di tanah air.
Diketahui, sebanyak 3.500 pesilat diberbagai pondok pesantren dari 11 negara Muslim di Asia unjuk gigi dalam ajang International Moslem Pencak Silat Championship (IMPSC) di Indomilk Indoor Stadium, Kabupaten Tangerang, Banten, pada 16-19 September 2025.
Ketua Pelaksana IMPSC, KH. Ahmad Jamil di Tangerang, mengatakan bahwa penyelenggaraan ajang pencak silat ini dilakukan sebagai memperingati HUT ke-100 Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG), dimana pesertanya melibatkan lembaga pendidikan Islam dari beberapa negara di Asia.
Baca juga: Kemenpora dukung pencak silat tembus Olimpiade
"Di sini kita ada 10 negara yang ikut serta seperti dari Palestina, Iraq, Singapore, Mesir, Pakistan, Dubai/UEA, Sudan, Malaysia, Jordan, Yaman. Indonesia jadi tuan rumah dalam penyelenggaraan pencak silat IMPSC ini," katanya.
Dia mengatakan, ajang IMPSC tentunya didukung oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (KEMENPORA) Republik Indonesia, Kementerian Agama, Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI), Persekutuan Pencak Silat Antarabangsa (Persilat).
"Selain itu kegiatan ini juga didukung beragam perguruan pencak silat di Indonesia seperti Tapak Suci, Merpati Putih, Silat TNI dan lainnya," ujarnya.
Jamil menyebutkan alasan pihaknya memilih pencak silat sebagai cabang olahraga pada pertandingan IMPSC lantaran sebagai seni bela diri asli Indonesia. Selain itu, bisa dibilang cabang tersebut ada di semua lembaga pendidikan muslim (pesantren).
"Pencak silat tidak bisa dipisahkan dari pesantren. Ini satu kesatuan. Maka itu pencak silat kita pilih sebagai syiar 100 tahun Gontor," kata dia.
Baca juga: Agar pencak silat ke Olimpiade, KONI Pusat tekankan kolaborasi
Pewarta: Azmi Syamsul Ma'arif
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.