Jakarta (ANTARA) - Pameran seni lintas disiplin bertajuk “Tumbuh Tanpa Takut” dalam rangkaian Kids Biennale Indonesia resmi dibuka pada Kamis (3/7) di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta Pusat.
Direktur Kids Biennale Indonesia, Gie Sanjaya menjelaskan bahwa tema “Tumbuh Tanpa Takut” dipilih sebagai respons terhadap tantangan besar yang dihadapi anak-anak Indonesia seperti kekerasan seksual, perundungan, dan intoleransi.
“Tema ini menjadi medium perlawanan, penyembuhan, dan pemberdayaan. Melalui seni, anak-anak diajak menyuarakan pengalaman dan harapan mereka,” ujar Gie.
Gie menyampaikan, inisiatif ini merupakan hasil kerja sama antara Kids Biennale Indonesia dan Museum dan Cagar Budaya, unit Kementerian Kebudayaan.
Baca juga: Kemenbud dukung ekspresi anak lewat pameran seni
Acara ini sekaligus menandai peluncuran biennale seni pertama di Indonesia yang dikhususkan bagi anak-anak dan remaja berusia 6–17 tahun, serta anak-anak berkebutuhan khusus hingga usia 22 tahun.
Diselenggarakan dua tahun sekali, Kids Biennale bertujuan menjadi ruang inklusif dan ekspresif untuk merespons isu sosial sekaligus membentuk karakter peserta melalui seni dan budaya.
Menurut dia, gelaran perdana ini mendapat sambutan positif dari masyarakat yang terlihat dari jumlah karya yang masuk mencapai 1.026 karya, yang kemudian dikurasi menjadi 142 karya individu maupun kolektif dari seluruh Indonesia.
Karya-karya tersebut dipamerkan bersama tiga seniman Indonesia di antaranya Darren Chandra (Bogor), Reexp (Bandung), dan M. Alwi (Banda Neira).
Baca juga: Syakieb Sungkar gelar instalasi seni surealistik "The Cats World"

Baca juga: Refleksi seni-budaya Indonesia dulu hingga kini dipamerkan di Belanda
Selain pameran utama, beragam program interaktif juga digelar, seperti pemutaran film pendek, lokakarya daur ulang limbah, paint by number maskot Kibi dan Kibe, diskusi “Karya dan Suara”, konseling psikologis, serta pertunjukan wayang cilik.
Lebih lanjut Gie mengungkapkan, Kids Biennale Indonesia berakar pada filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara yaitu Cipta, Rasa, dan Karsa yang menjadi landasan dalam membentuk manusia berkarakter, berempati, dan berdaya cipta.
Ia menambahkan, pameran yang menggabungkan seni, pendidikan, dan keberagaman ini diharapkan menjadi jejak jangka panjang pembangunan karakter anak di Indonesia dan dunia.
“Ini bukan sekadar pameran, tetapi gerakan kultural untuk menciptakan generasi yang kritis dan inklusif,” katanya.
Pameran Kids Biennale Indonesia bertajuk “Tumbuh Tanpa Takut” akan berlangsung hingga 31 Juli 2025 dan terbuka untuk umum.
Baca juga: Pameran jaring ikan bekas di Jakarta suarakan kepedulian kondisi laut
Baca juga: 100 lukisan karya 26 seniman ditampilkan di Museum Maritim Indonesia
Pewarta: Adimas Raditya Fahky P
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.