Jakarta (ANTARA) - Kuasa Usaha Kedutaan Besar Republik Islam Pakistan untuk Indonesia Roshan Lal berharap Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto mengunjungi negaranya guna memperkuat hubungan bilateral kedua negara.
"Kami sangat menantikan kunjungan Presiden Indonesia ke Pakistan, yang tentunya akan mempererat hubungan bilateral dan membuka jalan baru untuk kolaborasi di berbagai sektor," kata Roshan pada perayaan Hari Nasional Pakistan ke-85 sekaligus Hubungan Bilateral Indonesia-Pakistan ke-75 di Jakarta, Senin malam.
Ia mengatakan bahwa tahun ini menandai Tonggak Sejarah yang sangat membanggakan dari 75 tahun hubungan diplomatik antara Pakistan dan Indonesia.
"Bapak pendiri kami Muhammad Ali Jinnah dan Presiden pertama RI Soekarno adalah pelopor dalam perjuangan bangsa untuk meraih kebebasan, yang menjadi pondasi bagi persahabatan dan kerja sama yang langgeng antara kedua negara," ucapnya.
Selama beberapa dekade, lanjutnya, ikatan tersebut berkembang semakin kuat melalui kolaborasi di sektor pendidikan, perdagangan, budaya, pertahanan dan kontak antarmasyarakat.
"Kami sangat menghargai dukungan berkelanjutan dari Indonesia dan tetap berkomitmen untuk membangun persahabatan bersejarah demi masa depan bersama," katanya.
Menurutnya, perdagangan bilateral RI-Pakistan telah mencapai lebih dari empat miliar dolar AS (sekitar Rp67 triliun), membuktikan kedua negara juga bekerja sama erat di bidang pertahanan. Saat ini keduanya juga tengah menjajaki peluang baru untuk perdagangan dan investasi.
Selain sektor ekonomi, kedua negara juga bekerja sama di bidang pertahanan. Dalam beberapa tahun terakhir, sejumlah kapal Angkatan Laut Pakistan juga telah melakukan kunjungan kehormatan ke Indonesia dan mengelar latihan militer.
Pakistan dan Indonesia juga bekerja sama erat di forum multilateral, termasuk PBB, OKI, D-8 dan ASEAN. "Pakistan adalah mitra sektoral, dialog, dan tertua ASEAN. Kami berharap dapat lebih memperkuat kemitraan kami di tahun-tahun mendatang," katanya.
Pada perayaan tersebut hadir sejumlah pejabat di antaranya Menteri Perdagangan RI Budi Santoso dan para dubes asing seperti dari Arab Saudi, Iran, Uni Emirat Arab, Rusia, Sudan, Thailand dan juga Palestina.
Baca juga: Pakistan belajar dari Indonesia libatkan tokoh agama untuk program KB
Baca juga: Mendag: Indonesia siap mendominasi kembali pasar kertas di Pakistan
Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2025