Pakar: Waspadai evolusi serangan berbasis AI

3 weeks ago 7

Semarang (ANTARA) - Pakar keamanan siber dari CISSReC Dr. Pratama Persadha mengimbau semua pihak untuk mewaspadai evolusi serangan berbasis kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) yang bakal menjadi tren pada tahun 2025.

Ketika dihubungi dari Semarang di sela seminar bertajuk "Keamanan Siber Salesforce" di Jakarta, Rabu, Ketua Lembaga Riset Keamanan Siber CISSReC ini memaparkan tren keamanan siber lainnya yang berpotensi terjadi pada tahun ini, seperti serangan supply chain (rantai pasokan) yang lebih kompleks.

"Ancaman siber bisa datang dari seluruh penjuru, baik serangan eksternal, kebocoran internal, maupun kerentanan industri. Ancaman ini dapat mengganggu operasional dalam berbagai cara," kata Pratama yang juga dosen pascasarjana pada Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN).

Tren lain terkait keamanan siber, lanjut dia, adalah peningkatan ancaman pada internet of things (IoT) dan perangkat terkoneksi, di samping disinformasi dan manipulasi media digital, peningkatan serangan insider dan kesalahan manusia, serta penggunaan malware berbasis fileless yang dapat menginfeksi komputer tanpa perlu menyimpan file ke dalam sistem.

Baca juga: Prediksi keamanan siber 2025, dari deepfake hingga keamanan kuantum

Pratama memandang penting pelindungan data dan layanan publik. Dalam hal ini, menjamin kepercayaan masyarakat terhadap sistem pemerintah dengan melindungi data pribadi dan layanan penting.

Selain itu, kata dia, perlu menjaga stabilitas ekonomi digital. Hal ini mengingat gangguan pada layanan pemerintah berbasis digital dapat memengaruhi kelancaran bisnis dan perekonomian.

Dalam menghadapi krisis siber secara terintegrasi, lanjut dia, telah ada panduan manajemen krisis yang melibatkan semua pemangku kepentingan, yang termaktub dalam Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2023 tentang Strategi Keamanan Siber Nasional.

Hal lain yang dipandang penting oleh pakar keamanan siber ini adalah peningkatan posisi Indonesia secara global.

Dengan skor 63,64 dalam National Cyber Security Index, kata Pratama, Indonesia harus terus memperkuat upaya keamanan untuk meningkatkan daya saing di arena internasional.

Baca juga: BSSN siapkan SDM yang kompeten untuk hadapi serangan siber

Baca juga: Kemkomdigi siapkan sistem keamanan siber

Pewarta: D.Dj. Kliwantoro
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |