Pakar: Likuiditas dibenahi, pasar modal bisa tarik 50 miliar dolar AS

2 hours ago 1

Jakarta (ANTARA) - Ahli manajemen investasi (global investment strategist) Chapman Taylor memprediksi terdapat aliran modal asing 50 miliar dolar AS yang siap masuk ke pasar modal Indonesia jika persoalan rendahnya likuiditas segera dibenahi.

Chapman, dalam diskusi dengan media di Jakarta, Rabu, mengatakan likuiditas yang rendah masih menjadi permasalahan pasar modal Indonesia sehingga saham-saham di Indonesia kurang aktif diperdagangkan.

"Berdasarkan perhitungan saya, ada sekitar 50 miliar dolar AS dana global yang siap masuk ke Indonesia kalau masalah likuiditas ini bisa diselesaikan. Bayangkan dampaknya bagi pertumbuhan ekonomi," kata dia.

Menurut dia, para investor global telah lama melihat potensi besar di Indonesia, mulai dari faktor demografi, prospek pertumbuhan ekonomi, hingga tata kelola yang semakin baik. Namun permasalahan rendahnya likuiditas masih menghalangi aliran modal asing yang lebih besar untuk masuk.

"Hampir semua investor global yang kami temui di London mengatakan ingin berinvestasi lebih banyak di Indonesia. Mereka melihat valuasi yang menarik," ujarnya.

Chapman menyoroti salah satu upaya yang dapat ditempuh untuk mengatasi masalah likuiditas ini adalah dengan meningkatkan porsi saham publik atau free float di pasar modal.

Ia memberi contoh India yang memiliki aturan proporsi saham publik di pasar modal dengan batas minimum free float sebesar 30 persen, sementara Indonesia baru 7,5 persen.

Menurut dia, peningkatan free float akan menciptakan efek bola salju positif bagi pasar yakni likuiditas meningkat, valuasi membaik, dan modal asing masuk lebih banyak.

"Ruang pertumbuhannya masih sangat besar, asal regulasi free float dan likuiditas segera dibenahi," ujar Chapman, yang memiliki puluhan tahun pengalaman profesional di industri investasi.

Mengacu pada Pasal 35 huruf E Undang-Undang Pasar Modal serta Peraturan Bursa Tahun 2021, setiap saham wajib memenuhi free float minimal 7,5 persen dari total saham yang dicatatkan di pasar modal.

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal Oktober 2025 mengumumkan sedang menyiapkan penyesuaian kebijakan free float.

Otoritas bursa mengatakan ingin memastikan penyesuaian kebijakan free float tetap memperhatikan kondisi dari sisi perusahaan tercatat (emiten) maupun kemampuan dari sisi investor.

Sementara itu, Ketua Komisi XI DPR RI Mukhamad Misbakhun mengusulkan untuk minimum free float di pasar modal Indonesia dapat berada di kisaran 30 persen, berkaca dari aturan serupa di bursa negara-negara kawasan Asia Tenggara.

Baca juga: Indef: Pertumbuhan ekonomi triwulan III 5,04 persen masih stabil

Baca juga: Airlangga: Pertumbuhan ekonomi kuartal III 5,04 persen capaian baik

Baca juga: IHSG ditutup menguat seiring prospek positif ekonomi Indonesia

Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |