Hangzhou (ANTARA) - Di wilayah Anji, Provinsi Zhejiang, China timur, yang dikenal sebagai "kampung halaman kursi," pabrik-pabrik beroperasi dengan presisi otomatis, membuat satu dari setiap tiga kursi yang dibuat di China dan separuhnya diekspor seraya membuka jalan bagi revolusi industri yang lebih ramah lingkungan dan lebih pintar.
Di Anji Wanbao Intelligent Home Technology Co., Ltd., mesin mendominasi lantai produksi, antara lain ditunjukkan dengan lengan robotik melakukan pengujian presisi, lini pengemasan otomatis bekerja tanpa henti, serta gudang pintar terintegrasi mengelola inventaris dengan hanya sedikit campur tangan manusia.
"Mesin merupakan bintang di pabrik kami. Sejak memperkenalkan sistem pintar, efisiensi kami dalam pergudangan meningkat lima kali lipat, dan proses otomatis telah meningkatkan kecepatan pengemasan dan tugas-tugas lainnya hingga tiga kali lipat," ujar wakil manajer umum Li Weibing.
Namun, kecepatan bukanlah satu-satunya prioritas perusahaan itu. Keberlanjutan disisipkan ke dalam seluruh rantai produksi, mulai dari sumber material hingga penggunaan energi.
Perusahaan itu telah secara ketat mengadopsi Asesmen Dampak Lingkungan dan mempromosikan etos rendah karbon di kalangan pekerjanya.
"Kami telah menanamkan prinsip-prinsip ramah lingkungan tidak hanya dalam proses kami, tetapi juga dalam pola pikir karyawan kami," kata Li.
Dengan investasi penelitian dan pengembangan (litbang) tahunan sebesar hampir 30 juta yuan (1 yuan = Rp2.292) atau sekitar 4,22 juta dolar AS (1 dolar AS = Rp16.348), Wanbao berfokus pada inovasi dalam hal desain dan fungsionalitas. Salah satu produk kursi gaming-nya laris di seluruh dunia, menghasilkan penjualan senilai lebih dari 20 juta dolar AS dan mencatat salah satu penjualan terbesar di pasar Amerika Serikat (AS) dan Eropa.
"Kami terus menyempurnakan estetika dan performa untuk memenuhi permintaan konsumen internasional," kata direktur divisi bisnis Wanbao Lyu Xiang.
Kursi dipamerkan di aula pamer Anji Wanbao Intelligent Home Technology Co., Ltd., di Anji, Provinsi Zhejiang, China timur, pada 29 Agustus 2025. (ANTARA/Xinhua) Sejarah pembuatan kursi Anji sudah ada sejak lebih dari empat dekade yang lalu, ketika daerah itu memproduksi kursi putar lima roda pertama di China. Namun, ekspansi industri yang cepat dan terkadang sembrono pada akhir abad ke-20 menyebabkan degradasi lingkungan dan kejenuhan pasar.
Industri jatuh ke titik rendah sebelum beralih ke manufaktur yang ramah lingkungan dan cerdas.
Saat ini, Anji menjadi model transformasi industri. Anji telah mencapai digitalisasi penuh di antara produsen-produsen utamanya dan ditunjuk sebagai unit percontohan untuk "desain ramah lingkungan dalam aplikasi industri" oleh Organisasi Pengembangan Industri Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations Industrial Development Organization/UNIDO) pada 2023.
Di "kawasan industri rumah tangga ramah lingkungan", rumah bagi lebih dari 180 perusahaan mebel ramah lingkungan, seluruh ekosistem, mulai dari litbang hingga produksi, berkembang dalam kolaborasi dan keberlanjutan.
Menurut data resmi, industri rumah tangga ramah lingkungan setempat mencakup lebih dari 1.700 perusahaan, dengan total nilai output mencapai 39,11 miliar yuan pada 2024, naik 7,7 persen secara tahunan (year on year/yoy). Pembuatan kursi saja menyumbang 31,19 miliar yuan.
Ekspor perabot rumah tangga bahkan lebih mencolok lagi, mencapai 22,37 miliar yuan, atau 62,5 persen dari total nilai ekspor wilayah itu.
"Kekuatan Anji terletak pada klaster industrinya. Perusahaan-perusahaan di sini mendapatkan keuntungan dari rantai pasokan hulu dan hilir yang lengkap, yang memperkuat brand 'rumah ramah lingkungan' Anji di seluruh dunia," kata manajer proyek di pusat pameran di kawasan industri tersebut Wang Dongqing.
Menekankan pentingnya branding dan keberlanjutan,, sekretaris jenderal asosiasi perdagangan lintas perbatasan Anji Lin Peng mengatakan bahwa perusahaan harus fokus pada transformasi digital dan pembangunan berkelanjutan untuk menghadirkan produk berkualitas tinggi ke seluruh dunia.
Pewarta: Xinhua
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
