Orang tua senang Sekolah Rakyat bantu ringankan biaya pendidikan

2 months ago 6

Jakarta (ANTARA) - Sejumlah orang tua siswa menyambut gembira keberadaan Sekolah Rakyat Handayani di Jakarta Timur yang memberikan layanan pendidikan tanpa pungutan biaya.

"Menurut saya sekolah ini menjadi solusi bagi keluarga yang menghadapi keterbatasan ekonomi. Jadi Alhamdulillah bisa meringankan beban biaya pendidikan di keluarga kami," kata Aliyah (36) di Sekolah Rakyat Handayani, Jakarta Timur, Senin.

Aliyah mengaku bersyukur anaknya bisa bersekolah di Sekolah Rakyat Handayani. Dia merasa sangat terbantu karena tidak perlu lagi memikirkan biaya sekolah yang selama ini menjadi beban biaya bagi keluarga.

"Alhamdulillah jadinya bisa buat nambahin dagang, biaya makan sehari-hari. Program kaya' gini yang harusnya dibanyakin oleh pemerintah," katanya.

Tak hanya orang tua, sebagian siswa mengaku senang bisa bersekolah di Sekolah Rakyat Handayani, Jakarta Timur, karena mampu menjadi solusi untuk meringankan beban biaya orang tua.

"Pastinya ini membantu banget, mama jadi bisa ringan biaya untuk pendidikan aku. Duitnya juga bisa dipakai buat biaya sehari-hari," kata salah satu siswa bernama Muhammad Azka Azri (12) di Sekolah Rakyat Handayani, Jakarta Timur, Senin.

Baca juga: DKI dukung gerakan Ayah Antar Anak pada Hari Pertama Sekolah

Azka menyebutkan, ibunya kini menjadi tulang punggung keluarga. Keseharian sang ibu menerima pesanan menu makanan sehat yang harganya dijual sekitar Rp15-20 ribu.

"Orang tua aku sudah pisah. Ibu jualan makanan sehat di boks sesuai pesanan. Biasanya aku bantu bawa pesanan aku kasih ke sekolah pesanan," ujar Azka.

Selain memenuhi kebutuhan sehari-hari, sang ibu juga harus mempersiapkan biaya untuk kakak Azka yang akan masuk kuliah.

"Iya bisa bantu ringanin biaya orang tua, duitnya bisa dipakai untuk biaya kuliah kakak," ujar Azka.

Baca juga: Puluhan siswa Sekolah Rakyat Handayani senang ikuti MPLS hari pertama

Menurut Azka, Sekolah Rakyat Handayani menjadi salah satu alternatif pendidikan yang memberikan akses belajar gratis bagi anak-anak dari keluarga pra-sejahtera.

Di tengah tingginya biaya pendidikan formal, sekolah ini menjadi harapan bagi banyak keluarga agar anak-anak tetap bisa mendapat pendidikan layak.

"Aku bersyukur ada sekolah rakyat, makanya pas aku liat di sosial media aku langsung tertarik, kemauan aku sendiri. Soalnya gratis, fasilitasnya juga bagus," katanya.

Azka mengaku sedih dan masih harus melakukan penyesuaian saat berpisah dengan sang ibu. Di sisi lain, Azka menaruh banyak harapan di sekolah ini untuk bisa mencapai cita-citanya sebagai arsitek.

Baca juga: DKI sudah lebih siap jalankan program sekolah swasta gratis

Siswa Sekolah Rakyat Handayani Herlina Putri (12) di Sekolah Rakyat Handayani, Jakarta Timur, Senin (14/7/2025). (ANTARA/Siti Nurhaliza)

Hal serupa dikatakan Herlina Putri (12) yang mengaku tertarik mengenyam pendidikan di Sekolah Rakyat Handayani. Sekolah ini bisa mengurangi biaya pengeluaran orang tua.

"Aku tau dari mba-mba ada yang datang ke rumah nawarin, terus aku mau. Soalnya di sini aku udah dapat meja belajar, peralatan tidur, belajar juga seru, dapat makan juga, jadi orang tua aku bisa lebih ringan biayanya," kata Herlina.

Herlina berharap kehadiran sekolah ini tidak hanya membuka akses pendidikan, tapi juga memberikan harapan baru bagi keluarga yang tengah berjuang dari segi ekonomi.

"Semoga aku sekolah di sini bisa lebih maju dibandingkan yang lain, cita-cita aku tercapai, aku bisa bikin bangga orang tua aku," katanya.

Hari ini, pembukaan masa pengenalan lingkungan satuan pendidikan (MPLS) siswa Sekolah Rakyat juga dilakukan serentak di 62 titik lainnya di seluruh Indonesia. Sedangkan 37 titik lainnya akan memulai MPLS pada akhir Juli 2025.

Baca juga: Belum ada pergub tapi sekolah swasta gratis di Jakarta sudah berjalan

Total terdapat 100 titik lokasi rintisan Sekolah Rakyat yang mulai beroperasi di seluruh Indonesia pada Tahun Ajaran 2025/2026.

Selama MPLS, selain pengenalan lingkungan sekolah, para siswa juga akan menjalani cek kesehatan gratis, kedisiplinan, tes talenta DNA, hingga pengenalan kartu siswa.

Adapun Sekolah Rakyat digagas oleh Presiden Prabowo Subianto dengan tujuan untuk menyediakan akses pendidikan berkualitas bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem, mengacu pada Desil 1 dan 2 Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).

Program ini menjadi langkah strategis pemerintah untuk memutus rantai kemiskinan melalui pendidikan. Sekolah dengan konsep berasrama ini bersifat gratis, mulai dari jenjang SD, SMP hingga SMA.

Seluruh siswa akan mengikuti pelajaran formal di siang hari, dan mendapat penguatan pendidikan karakter pada malam hari. Nilai-nilai agama, kepemimpinan hingga keterampilan hidup menjadi bagian penting dari kurikulum.

Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |