Jakarta (ANTARA) - OpenAI telah menghapus fitur yang membuat percakapan ChatGPT yang dibagikan muncul dalam hasil pencarian. "Eksperimen singkat" ini didasarkan pada opsi pembuatan tautan chatbot.
Setelah menerima keluhan, kepala petugas keamanan informasi OpenAI Dane Stuckey menyatakan perusahaan sedang berupaya menghapus percakapan tersebut dari mesin pencari.
Kemarahan publik bermula dari artikel Fast Company awal pekan ini (melalui Ars Technica). Fast Company mengklaim menemukan ribuan percakapan ChatGPT dalam hasil pencarian Google.
Baca juga: ChatGPT rilis Study Mode untuk latih kemampuan berpikir kritis siswa
Percakapan yang terindeks tidak secara eksplisit mencantumkan informasi identitas pengguna. Namun, dalam beberapa kasus, kontennya dilaporkan mengandung detail spesifik yang bisa mengarah ke sumbernya.
Perlu ditekankan, ini bukan peretasan atau kebocoran data. Masalah ini terkait dengan kotak centang yang bisa dipilih pengguna saat membuat tautan yang dapat dibagikan untuk mengarah ke suatu percakapan.
Dalam pop-up pembuatan tautan publik, muncul opsi "Jadikan obrolan ini dapat ditemukan". Penjelasan yang lebih langsung ("memungkinkannya ditampilkan dalam pencarian web") ditampilkan dalam font lebih kecil dan berwarna abu-abu di bawahnya.
Baca juga: ChatGPT terima lebih dari 2,5 miliar prompt setiap hari
Pengguna harus mencentang kotak itu agar percakapan bisa diindeks.
Mungkin timbul pertanyaan mengapa orang yang membuat tautan publik untuk percakapan justru keberatan jika kontennya menjadi publik.
Namun Fast Company mencatat bahwa banyak yang membuat tautan untuk dibagikan di aplikasi pesan atau sebagai cara mudah mengakses kembali percakapan nanti. Bagaimanapun, opsi penemuan publik itu kini telah dihapus.
Baca juga: OpenAI hadirkan sejumlah fitur produktivitas baru di ChatGPT
Dalam laporan Fast Company, Stuckey sempat membela bahwa pelabelan fitur tersebut "cukup jelas". Namun setelah protes meluas, OpenAI mengalah.
"Pada akhirnya, kami menyadari fitur ini membuka terlalu banyak peluang bagi pengguna untuk tidak sengaja membagikan hal yang tidak mereka inginkan, jadi kami menghapus opsi tersebut," ucap Stuckey, Kamis (31/7). Demikian dikutip dari Engadget, Sabtu.
Baca juga: OpenAI kembangkan opsi gunakan akun ChatGPT masuk ke aplikasi lain
Penerjemah: Fathur Rochman
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.