Mataram (ANTARA) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Nusa Tenggara Barat kembali menggelar survei dan evaluasi terhadap program Lombok Timur Berkembang di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, yang kini dijadikan proyek percontohan tim percepatan akses keuangan daerah di tingkat nasional.
"Dari evaluasi yang telah dilakukan, program itu dinilai sangat bagus dan non-performing loan atau NPL setiap tahun sangat rendah," kata Kepala OJK NTB Rudi Sulistyo dalam keterangan di Mataram, Selasa.
Pada 2019, program Lombok Timur Berkembang yang digagas oleh tim percepatan akses keuangan daerah Kabupaten Lombok Timur mendapatkan penghargaan dari pemerintah pusat dalam ajang Tim Pengelola Anggaran Daerah (TPAD) Award.
Program itu dinilai mampu menciptakan pertumbuhan ekonomi yang baik, terutama di bidang peternakan dan pemberdayaan UMKM.
Rudi menuturkan tahun 2025 ini Lombok Timur berkembang dikabarkan kembali mendapatkan penghargaan serupa.
"Program itu sebelumnya telah mendapatkan juara pada ajang TPAD Award 2019 dan kini kembali mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah pusat," ujarnya.
Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Lombok Timur, Hasni mengatakan program tim percepatan akses keuangan daerah Lombok Timur berkembang masuk empat besar di tingkat nasional dan ditunjuk menjadi proyek percontohan.
Pemerintah Kabupaten Lombok Timur terus meningkatkan pelayanan sebagaimana dari hasil evaluasi yang telah dilaksanakan oleh OJK NTB.
"Meski Lombok Timur sempat terdampak wabah penyakit mulut dan kuku, program Lombok Timur berkembang juga dikembangkan dengan sasaran UMKM," pungkas Hasni.
Pada 3 November 2020, Pemerintah Kabupaten Lombok Timur meluncurkan program Lombok Timur Berkembang yang merupakan akronim dari Berantas Rentenir Melalui Kredit Tanpa Bunga.
Pemerintah daerah setempat saat itu menyiapkan dana sekitar Rp7 miliar untuk subsidi bunga kredit usaha rakyat atau KUR yang dilakukan oleh masyarakat.
Pemerintah pusat kala itu sudah memfasilitasi kredit usaha rakyat dengan bunga sangat rendah hanya 6 persen, lalu bunga itu disubsidi oleh Pemerintah Kabupaten Lombok Timur.
Sejak 2021 sampai 2024, jumlah kredit secara akumulasi mencapai Rp107 miliar yang dilakukan oleh lebih dari 7.000 peternak. Program Lombok Timur Berkembang memang menyasar sektor peternakan kala itu.
Pada 2023 dan 2024, Pemerintah Kabupaten Lombok Timur memperluas program Lombok Timur Berkembang ke sektor usaha, mikro, kecil, dan menengah. Nilai subsidi bunga yang digelontorkan hanya sebesar Rp4 miliar dan mampu menghasilkan omset bagi UMKM hingga Rp64 miliar.
Pewarta: Sugiharto Purnama/Dimyati
Editor: Zaenal Abidin
Copyright © ANTARA 2025