Jakarta (ANTARA) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendukung pengembangan skema pembiayaan inovatif untuk industri kreatif dengan konsep kolaborasi pentaheliks melalui platform OJK Innovation Centre for Digital Financial Technology (OJK Infinity) 2.0.
OJK bersama Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) dan Kedutaan Besar Swiss di Indonesia meluncurkan platform tersebut, di Jakarta, Kamis.
"Keberadaan pusat inovasi OJK ini bertujuan untuk menjadi episentrum menjawab tantangan dan dinamika inovasi keuangan digital di Indonesia," kata Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital, dan Aset Kripto (IAKD) OJK Hasan Fawzi.
Ia menyampaikan bahwa OJK Infinity 2.0 dirancang untuk berperan sebagai akselerator bagi para pelaku dan inovator di bidang ITSK; pusat pertukaran ide, riset, dan pengembangan; serta wadah perumusan kebijakan dan pembentukan standar bersama.
Agar dapat memenuhi tujuan tersebut, ia mengatakan bahwa OJK Infinity 2.0 melibatkan para pelaku usaha dan stakeholders dari berbagai elemen dengan pendekatan pentaheliks.
Hasan menuturkan bahwa konsep tersebut mengedepankan sinergi antara pemerintah selaku pembuat kebijakan; pelaku usaha sebagai inovator dan penggerak pasar; akademisi sebagai pusat pengembangan ilmu pengetahuan dan riset; media sebagai saluran literasi publik; serta masyarakat sebagai konsumen dan penerima manfaat.
Ia mengatakan bahwa konsep pentaheliks tersebut diwujudkan dalam sejumlah inisiatif dan program kerja.
"Dan untuk tahun 2025 ini, OJK Infinity 2.0 telah dan akan menjalankan berbagai program utama yang bersifat strategis dan berdampak nasional, seperti yang pertama, pengembangan skema pendanaan industri kreatif, seperti game, musik, film, dan animasi berbasis Web3 bekerja sama dengan Kementerian Ekonomi Kreatif," ujarnya.
Hasan menyatakan bahwa inisiatif lainnya adalah penyelenggaraan kompetisi "Infinity Hackathon" dengan tema pengembangan blockchain di Indonesia bekerja sama dengan Kementerian Ekonomi Kreatif dan Asosiasi Blockchain Indonesia.
Selain itu, pihaknya juga tengah menjalankan program digitalisasi industri sapi perah bekerja sama dengan International Labour Organization (ILO) dan Asosiasi Fintech Indonesia, dengan dukungan penuh dari Pemerintah Swiss melalui Kedutaan Besar Swiss di Indonesia.
Peluncuran OJK Infinity 2.0 hari ini juga disertai dengan pemilihan perdana "Beyond Infinity", media publlikasi dan komunikasi OJK Infinity 2.0 untuk seluruh pemangku kepentingan.
"Dan pada edisi perdana ini, topik yang kami angkat adalah terkait keamanan siber yang tentu topik yang relevan untuk terus kita kedepankan di tengah-tengah semakin meningkatnya ancaman dan serangan siber di sektor keuangan," ujar Hasan.
OJK Infinity 2.0 merupakan revitalisasi dari platform OJK Infinity yang telah dirilis pada 20 Agustus 2018.
Baca juga: OJK resmikan Gesit untuk permudah pencatatan IKD
Pewarta: Uyu Septiyati Liman
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2025