NTB dorong percepatan jangkauan program MBG

1 month ago 6

Mataram (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) terus mendorong percepatan jangkauan dan memperkuat implementasi program Makan Bergizi Gratis (MBG) sebagai salah satu program unggulan untuk mewujudkan generasi sehat dan cerdas.

Staf Ahli Gubernur NTB Bidang Sosial Kemasyarakatan, Ahsanul Khalik mengatakan hingga 31 Juli 2025 sebanyak 226.735 warga NTB dari berbagai kelompok usia dan pendidikan telah menerima manfaat program tersebut.

"MBG bukan sekedar pembagian makanan, tapi investasi jangka panjang untuk kualitas sumber daya manusia NTB," ujarnya di Mataram, Jumat.

Ia mengatakan program MBG dilaksanakan melalui pembentukan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang tersebar di seluruh kabupaten/kota. Dari potensi 623 SPPG, saat ini telah beroperasi 66 titik. Sebanyak 16 SPPG tambahan akan mulai beroperasi Agustus ini berdasarkan SK penempatan terbaru. Sementara itu, 33 titik lainnya sedang dalam tahap evaluasi kelayakan.

"Ada juga 232 calon SPPG dari mitra yang sedang menyiapkan lokasi, peralatan, dan SDM. Tapi memang masih ada kekurangan sekitar 276 SPPG yang perlu kita kejar bersama-sama," kata Aka, sapaan karibnya.

Adapun jumlah potensi penerima manfaat program ini diproyeksikan mencapai 1.850.501 jiwa, termasuk ibu hamil (bumil), ibu menyusui (busui), dan balita.

Aka menegaskan program MBG juga memberikan dampak positif terhadap penciptaan lapangan kerja. Hingga akhir Juli 2025, sebanyak 3.112 petugas lokal telah terserap dengan tugas-tugas beragam, mulai dari koki lokal, juru masak, petugas penyalur, hingga community organizer.

Baca juga: Kepala PCO ajak kepala daerah samakan persepsi soal program prioritas
Baca juga: Program MBG serap 94 ribu tenaga kerja selama 7 bulan pelaksanaan

Mereka bertugas di SPPG untuk memastikan rantai distribusi makanan bergizi berjalan lancar. Posisi yang paling banyak diisi adalah community organizer (746 orang), juru masak (534 orang), dan operator rantai dingin (677 orang).

Menurut dia data Pemprov NTB dan Badan Gizi Nasional Regional NTB menunjukkan, hingga kini telah terbentuk 2.251 unit kelompok penerima MBG, tersebar dari jenjang PAUD, SD, MI, SMP, hingga SMA/MA/SMK. Kelompok penerima juga mencakup lembaga seperti RA, Ponpes, SLB, serta ibu hamil dan menyusui.

Secara rinci, total keseluruhan penerima manfaat sampai 21 Juli 2025 adalah 226.735 jiwa dengan rincian sebanyak 10.179 jiwa balita dan PAUD, 13.412 jiwa RA dan TK, 198.466 jiwa SD, SMP, MTS, SMA, SMK, MA, LSB dan Ponpes, 1.544 jiwa dan ibu hamil, dan ibu menyusui 2.060 jiwa.

Sebagai bentuk penguatan ekonomi lokal, program MBG sudah melibatkan 66 mitra BGN dalam pengelolaan logistik dan penyediaan layanan. Terdiri atas 21 UMKM, tujuh CV, dan 38 yayasan.

Di sisi suplai bahan pangan, 328 suplier telah bekerja sama, termasuk UMKM, koperasi, dan BUMDes.

"Kami memastikan bahan yang masuk memenuhi standar gizi dan keamanan pangan," tegasnya.

Pemerintah Provinsi NTB terus mendorong kolaborasi lintas sektor dalam mewujudkan keberlanjutan program ini. Gubernur NTB, melalui jajarannya, telah menginstruksikan agar penguatan ekosistem MBG tidak hanya berhenti pada distribusi, tetapi juga pada pengelolaan pangan lokal, pelibatan petani dan nelayan, serta edukasi gizi masyarakat.

"MBG adalah jalan menuju keadilan gizi, sekaligus penggerak ekonomi rakyat. Kita ingin generasi NTB ke depan lahir dari rahim yang sehat, tumbuh dengan gizi yang baik, dan belajar dengan tenaga penuh," katanya.

Baca juga: Natuna perluas Program MBG kelompok 3B untuk turunkan stunting
Baca juga: MBG untuk sasaran 3B baru 2,6 persen, Mendukbangga minta TPK berperan

Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |