Moskow (ANTARA) - Para pejabat tinggi negara-negara Eropa, termasuk Jerman, Prancis, Belanda, serta Inggris, menyambut baik hasil perundingan antara delegasi AS dan Ukraina di kota Jeddah, Arab Saudi.
"Saya menyambut baik kesepakatan hari ini dan mengucapkan selamat kepada Presiden Trump dan Presiden Zelenskyy atas terobosan luar biasa ini," kata Perdana Menteri Inggris Keir Starmer pada Selasa (11/3), seraya menambahkan bahwa Rusia "harus segera menyetujui" gencatan senjata.
Perdana Menteri Belanda Dick Schoof menyebut proposal AS untuk gencatan senjata di Ukraina sebagai kabar positif, dengan menekankan bahwa langkah itu bisa menjadi titik awal menuju perdamaian yang berkelanjutan.
"Saya menyambut baik kemajuan yang dicapai dalam pembicaraan antara delegasi Amerika Serikat dan Ukraina hari ini di Jeddah, terutama terkait gagasan gencatan senjata selama 30 hari. Kini, keputusan ada di tangan Rusia," ujar Presiden Prancis Emmanuel Macron.
Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock juga menyatakan bahwa pembicaraan AS-Ukraina di Arab Saudi berpotensi menjadi titik balik menuju perdamaian.
"Saya menyambut baik kemajuan dalam perundingan AS-Ukraina hari ini serta pengumuman proposal gencatan senjata. Ini adalah langkah penting menuju perdamaian yang komprehensif, adil, dan berkelanjutan bagi Ukraina. Kini, Rusia harus menyampaikan tanggapannya," ujar Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis.
Pada Selasa, delegasi AS dan Ukraina mengadakan pertemuan di Arab Saudi.
Seusai perundingan, Kantor Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menerbitkan pernyataan bersama, yang menyatakan bahwa Kiev siap menerima proposal AS untuk gencatan senjata selama 30 hari dengan Rusia, dengan kemungkinan perpanjangan berdasarkan kesepakatan bersama.
Dokumen itu juga menyebutkan bahwa AS akan segera melanjutkan bantuan ke Ukraina serta mencabut jeda dalam berbagi laporan intelijen.
Presiden AS Donald Trump kemudian menyatakan harapan bahwa Rusia akan menyetujui gencatan senjata di Ukraina.
Trump juga mengungkapkan rencananya untuk berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin guna membahas isu tersebut.
Sumber: Sputnik-OANA
Baca juga: Ukraina siap lakukan gencatan senjata 30 hari dengan Rusia
Baca juga: Rusia kecam rencana pasukan perdamaian Inggris-Prancis ke Ukraina
Baca juga: Menlu AS: Anda tak bisa akhiri perang tanpa kedua pihak duduk bersama
Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2025