Musik kontemporer menjadi alternatif pelestarian tradisi lisan Melayu

2 months ago 18
  • Kamis, 17 Juli 2025 10:26 WIB

Vokalis dan pemain kelintang kayu Pelito Mudo Ethnic Project Lirna Viony (kiri) menyanyikan lagu Dhyana dalam konser yang difasilitasi Kemendikbudristek melalui pemanfaatan dana abadi kebudayaan di Taman Budaya Jambi, Jambi, Rabu (16/7/2025). Kelompok musik kontemporer asal Kabupaten Merangin, Jambi yang penciptaan karyanya berbasis tradisi lisan seloko Melayu khas Merangin tersebut membawakan enam karya musik berjudul Mantau, Merangin Mesumai, Budaro, Dhyana, Siddha, dan Hikayat Batin Penghulu. ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan/foc.

Personel Pelito Mudo Ethnic Project memainkan lagu Siddha dalam konser yang difasilitasi Kemendikbudristek melalui pemanfaatan dana abadi kebudayaan di Taman Budaya Jambi, Jambi, Rabu (16/7/2025). Kelompok musik kontemporer asal Kabupaten Merangin, Jambi yang penciptaan karyanya berbasis tradisi lisan seloko Melayu khas Merangin tersebut membawakan enam karya musik berjudul Mantau, Merangin Mesumai, Budaro, Dhyana, Siddha, dan Hikayat Batin Penghulu. ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan/foc.

Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |