Kota Bogor (ANTARA) - Marine Stewartdship Council (MSC) Indonesia mengangkat isu penangkapan ikan berlebih dalam kegiatan Pesantren Kilat Ramadhan 1446 Hijriah di Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu.
"Ini pentingnya menjaga keberlanjutan sumber daya alam, khususnya ikan, yang merupakan rezeki yang disiapkan oleh Allah SWT untuk dimanfaatkan manusia, namun tidak boleh diambil secara berlebihan di alam," kata Commercial and Communications Officer MSC Indonesia, Usmawati Anggia dalam acara yang dilangsungkan di Gedung PT Telkom Bogor.
Pada Sanlat yang digelar Komunitas Wartawan Jabodetabek, Ponpes Ar-Ruhama, Yayasan At-Tawassuth, dan Serikat Pekerja Perum LKBN ANTARA (SPA) itu, Anggi -- panggilan akrabnya -- mengingatkan pentingnya menjaga keberlanjutan sumber daya alam, khususnya ikan.
"Jika dulu nelayan tidak perlu pergi jauh untuk mendapatkan ikan, sekarang mereka harus berlayar jauh untuk menangkap ikan," katanya.
Baca juga: Kearifan lokal ikan larangan cegah penangkapan secara berlebihan
Baca juga: Survei: 70 persen percaya MSC bisa hentikan penangkapan ikan berlebih
Ia menjelaskan bahwa dalam dua dekade terakhir, jumlah penangkapan ikan terus menurun.
"Fakta penangkapan ikan yang terus menurun ini menunjukkan dampak dari penangkapan ikan yang berlebih, yang kini menjadi masalah global," katanya.
Selain itu, ia juga mengutip data dari "Open Edu" yang memproyeksikan jumlah populasi manusia pada tahun 2050 akan mencapai 9 miliar jiwa, sementara pada tahun 2024 saja sudah tercatat 8 miliar jiwa.
Hal ini, katanya, menambah kekhawatiran akan ketahanan pangan, terutama dari sumber daya laut.
Pesantren kilat Ramadhan 1446 H ini digagas oleh Komunitas Wartawan Jabodetabek dan didukung oleh berbagai pihak, termasuk pondok pesantren dan mitra lainnya, serta BUMN seperti MIND ID, PT Telkom Indonesia, Badan Pangan Nasional (Bapanas), Taman Safari Indonesia (TSI) Cisarua-Bogor, Aviary Park Indonesia, Indofood, Tatajabar, Lezza (Unirama Group), Dr Chicken, Alfamart, PT Indocement Tunggal Prakarsa (Tbk), AQUA, Cibinong Center Industrial Estate (CCIE), MSC Indonesia, Kopi Tugoh, dan Lembaga Amil Zakat (LAZ) Nasional Bakrie Amanah serta SPA.
MSC adalah organisasi nirlaba internasional yang menetapkan standar berbasis sains yang diakui secara global untuk penangkapan ikan berkelanjutan dan rantai pasokan makanan laut.
Program sertifikasi dan ekolabel MSC mengakui dan menghargai praktik penangkapan ikan yang berkelanjutan serta membantu membangun pasar makanan laut yang lebih berkelanjutan.
Baca juga: Komitmen hapus penangkapan ikan ilegal demi konservasi berkelanjutan
Baca juga: Memperkuat kolaborasi penangkapan ikan secara berkelanjutan
Baca juga: Pemerintah keluarkan kebijakan dukung penangkapan ikan berkelanjutan
Pewarta: Nuke Rizki Alfian/M Fikri Setiawan
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2025