Modifikasi cuaca berhasil kurangi dampak karhutla di Kabupaten Solok 

1 month ago 16

Solok (ANTARA) - Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) berhasil menurunkan hujan dengan intensitas ringan hingga sedang di sebagian wilayah Kabupaten Solok, Sumatera Barat hingga dapat membantu mengurangi dampak kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di daerah setempat.

"Alhamdulillah perjuangan kita ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) berhasil, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaksanakan modifikasi cuaca," kata Bupati Solok Jon Firman Pandu di Solok, Minggu.

Ia mengatakan sejak dilakukan OMC hujan dengan intensitas ringan hingga sedang, akhirnya turun di sebagian wilayah Kabupaten Solok.

OMC ini dilakukan untuk mengatasi kebakaran hutan dan lahan serta kekeringan yang melanda daerah Sumbar dalam dua bulan terakhir.

Di samping itu, menurut Kepala Stasiun Meteorologi Minangkabau Desindra Dedi kurniawan, OMC dilaksanakan selama lima hari yang lalu.

"OMC ini difokuskan pada Kabupaten Solok dan Kabupaten Lima Puluh Kota, yang sebelumnya telah menetapkan status tanggap darurat karhutla," ucapnya.

Baca juga: Pemerintah prioritaskan percepatan tangani kebakaran hutan dan lahan

Upaya ini tidak terlepas dari langkah Bupati Solok Jon Firman Pandu yang mendatangi kantor BNPB di Jakarta. Hal ini merupakan upaya pemda untuk berkoordinasi dengan pusat maupun BPBD Propinsi Sumbar.

Sebelumnya, Bupati Solok menyampaikan kondisi darurat karhutla dan kekeringan yang mengganggu ketersediaan air bersih, serta mengancam sektor pertanian di Kabupaten Solok.

Bahkan menurut data BPBD Kabupaten Solok hingga Sabtu 19 Juli 2025 telah tercatat 92 kejadian bencana di Kabupaten Solok.

Dari jumlah tersebut, 83 kejadian merupakan kebakaran hutan dan lahan, disusul dua kasus kebakaran rumah, enam peristiwa pohon tumbang, serta satu kejadian angin puting beliung.

Sebelumnya, pada Mei tercatat lima kejadian, yakni empat pohon tumbang dan satu kejadian angin puting beliung.

Baca juga: Jubir BPBD: Operasi modifikasi cuaca di Sumbar efektif atasi karhutla

Sementara itu, data bulan Juli tercatat 22 kejadian, yakni 20 karhutla dan dua kejadian pohon tumbang. Berdasarkan info dari BMKG, wilayah Kabupaten Solok juga sudah 60 hari tidak turun hujan.

Kabupaten Solok sebelumnya juga menetapkan status tanggap darurat karhutla setelah mengalami musim kering ekstrem selama lebih dari 60 hari. Dampak kekeringan dirasakan langsung oleh masyarakat, terutama di sektor pertanian dan ketersediaan air bersih.

Menindaklanjuti hal tersebut dan berkat koordinasi antara pemerintah pusat serta pemerintah provinsi, maka digelar operasi modifikasi cuaca di wilayah Sumatera Barat.

Menurut data BMKG, Kabupaten Solok dan Kabupaten Limapuluh Kota menjadi prioritas utama karena intensitas kekeringan yang tinggi dan terjadinya kebakaran hutan dan lahan.

Pemerintah Kabupaten Solok memastikan pemantauan cuaca akan terus dilakukan dan siap berkoordinasi kembali dengan BNPB dan BMKG jika diperlukan.

Keberhasilan operasi ini menunjukkan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah dan pusat dalam mengatasi dampak bencana alam.

“Alhamdulillah, hujan sudah turun di wilayah kita. Ini sangat membantu petani dan masyarakat,” kata bupati Solok.

Baca juga: BMKG perluas hujan buatan ke Kalimantan Barat dan Sumatera

Pewarta: Rahmatul Laila
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |