Mitos dan fakta seputar mimisan

3 hours ago 2

Jakarta (ANTARA) - Mimisan sering dianggap sebagai tanda kelelahan atau pertanda penyakit serius, padahal tidak selalu begitu. Kondisi ini sebenarnya umum terjadi dan bisa dialami siapa saja, baik anak-anak maupun orang dewasa.

Sayangnya, masih banyak anggapan keliru yang beredar di masyarakat seputar mimisan mulai dari posisi kepala yang harus didongakkan hingga keyakinan bahwa Kompres air hangat bisa menghentikan mimisan

Agar tidak salah langkah saat menanganinya, penting untuk mengetahui mana yang benar dan mana yang hanya mitos. Berikut sejumlah fakta dan mitos tentang mimisan yang perlu Anda ketahui, berdasarkan informasi yang telah dihimpun dari berbagai sumber.

Mitos dan fakta tentang mimisan

1. Mitos: Mimisan hanya dialami anak-anak

Fakta:

Meski kasus mimisan memang lebih sering terjadi pada anak-anak, sebenarnya siapa pun bisa mengalaminya, termasuk orang dewasa dan lansia. Pada usia yang lebih tua, mimisan umumnya terjadi karena pembuluh darah di bagian dalam hidung menjadi rapuh dan mudah pecah.

Faktor penyebabnya bisa beragam, mulai dari penggunaan obat seperti aspirin, tekanan darah tinggi, hingga cedera pada wajah. Jika mimisan berlangsung berulang kali, sebaiknya periksakan diri ke dokter untuk mencari tahu penyebab pastinya.

2. Mitos: Sering mimisan itu hal yang normal

Fakta:

Mimisan memang umumnya tidak berbahaya, namun jika terjadi terlalu sering, hal ini bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan tertentu. Mimisan berulang bisa dipicu oleh berbagai kondisi, seperti kelainan pada sekat hidung, efek samping obat-obatan, bahkan adanya pertumbuhan jaringan atau tumor di saluran hidung. Karena itu, jangan menganggap remeh jika mimisan sering terjadi pemeriksaan medis diperlukan untuk memastikan penyebabnya.

3. Mitos: Mendongakkan kepala dapat menghentikan mimisan

Fakta:

Banyak orang masih percaya bahwa menengadahkan kepala saat mimisan bisa menghentikan darah, padahal langkah ini justru keliru. Cara yang benar adalah meminta penderita duduk tegak dengan posisi kepala sedikit condong ke depan agar darah tidak mengalir ke tenggorokan dan menyebabkan tersedak.

Setelah itu, tekan lembut bagian cuping hidung menggunakan ibu jari dan telunjuk selama 10–15 menit sambil bernapas melalui mulut. Untuk membantu menghentikan perdarahan, bisa juga dikompres dengan es yang dibungkus kain. Hindari mengorek atau membuang ingus terlalu keras setelah darah berhenti agar mimisan tidak kambuh.

4. Mitos: Kompres air hangat bisa menghentikan mimisan

Fakta:

Menggunakan air hangat justru dapat memperburuk perdarahan karena membuat pembuluh darah melebar. Sebaliknya, yang disarankan adalah menggunakan air dingin atau es untuk mengompres hidung. Suhu dingin akan membantu mempersempit pembuluh darah sehingga aliran darah berkurang dan perdarahan bisa segera berhenti.

Baca juga: Anak sering mimisan? Jangan panik, ini cara mudah mengatasinya

Baca juga: Enam bahan dapur ini ternyata bisa jadi obat mimisan

Baca juga: Benarkah udara kering bisa sebabkan mimisan?

Pewarta: Sean Anggiatheda Sitorus
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |