MIND ID: Peresmian smelter emas integrasikan ekosistem hulu ke hilir

6 hours ago 5
Peresmian fasilitas PMR ini menjadi bukti MIND ID sebagai penggerak hilirisasi yang menciptakan nilai tambah bagi Indonesia

Jakarta (ANTARA) - BUMN Holding Industri Pertambangan Indonesia MIND ID menyatakan, ekosistem pengolahan emas dari hulu hingga hilir telah terintegrasi dengan diresmikannya Precious Metal Refinary (PMR) atau smelter emas PT Freeport Indonesia di Gresik, Jawa Timur, Senin.

Direktur Utama MIND ID Maroef Sjamsoeddin mengatakan, perusahaan terus berkomitmen untuk mendukung kedaulatan mineral Indonesia yang dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional.

Menurut dia, PT Aneka Tambang (Persero) atau ANTAM saat ini telah bekerja sama dengan Freeport Indonesia untuk mengoptimalkan pemanfaatan emas domestik dan mengurangi ketergantungan pada bahan baku impor.

"Peresmian fasilitas PMR ini menjadi bukti MIND ID sebagai penggerak hilirisasi yang menciptakan nilai tambah bagi Indonesia," kata Maroef dalam keterangan di Jakarta, Senin.

Maroef menyampaikan, dengan optimalisasi dan ekspansi fasilitas pengolahan, ANTAM diharapkan mampu menyerap seluruh produksi emas Freeport guna memenuhi kebutuhan emas domestik yang mencapai 70 ton per tahun.

Menurut dia, hilirisasi dan industrialisasi berbasis bahan baku mineral Indonesia akan berperan besar dalam menggerakkan ekonomi nasional.

"Dengan program strategis ini, Indonesia tidak hanya mampu menghasilkan produk bernilai tambah lebih tinggi, tetapi juga menyerap tenaga kerja, memperkuat infrastruktur, dan menggerakkan berbagai sektor ekonomi, baik formal maupun informal, di daerah operasional industri tambang," ujarnya.

PMR PT Freeport Indonesia diresmikan oleh Presiden Prabowo Subianto, Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, serta Direktur Utama MIND ID Maroef Sjamsoeddin.

Fasilitas ini ini memiliki kapasitas produksi emas sebesar 50 hingga 60 ton per tahun.

Sebagai bagian dari rantai hilirisasi, ANTAM, sebagai pemegang sertifikasi London Bullion Market Association (LBMA) dengan kadar kemurnian 99,99 persen, akan membangun fasilitas pengolahan dan sertifikasi emas di kawasan JIPPE, Gresik.

Pabrik ini akan mengolah emas produksi Freeport Indonesia serta menjadi langkah awal dalam membangun Bullion Bank di Indonesia.

Dalam sambutannya, Presiden Prabowo menegaskan bahwa Indonesia harus bertransformasi dari negara pengekspor bahan mentah menjadi negara industri yang mampu menghasilkan produk bernilai tambah tinggi.

"Ini adalah visi kita ke depan. Indonesia tidak hanya menjual bahan mentah, tetapi juga menghasilkan produk jadi yang memberikan manfaat lebih besar bagi perekonomian nasional," ujar Prabowo.

Presiden juga menekankan pentingnya optimalisasi pengelolaan sumber daya alam serta pengawasan lebih ketat agar tidak terjadi penyimpangan, seperti penyelundupan emas ke luar negeri yang dapat merugikan negara.

Sementara itu, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menegaskan bahwa pembangunan pabrik ini merupakan bukti nyata komitmen pemerintah dalam mempercepat hilirisasi mineral. Ia menerangkan bahwa sejak 2018, Freeport diwajibkan membangun smelter sebagai syarat perpanjangan izin usaha pertambangan khusus (IUPK).

Pembangunan smelter ini menelan investasi sebesar 4,2 miliar dolar AS, dengan fasilitas pemurnian emasnya sendiri mencapai 630 juta dolar AS atau sekitar Rp10 triliun.

Sebagai kelanjutan dari hilirisasi, Freeport Indonesia juga akan membangun industri turunan tembaga seperti copper foil dan kabel dengan investasi sekitar Rp6 triliun di Gresik, dan tentunya akan memberi efek berganda ekonomi yang besar ke banyak sektor terkait.

"Inilah yang diharapkan pemerintah, agar Indonesia benar-benar menjalankan program hilirisasi hingga menghasilkan produk jadi," ujar Bahlil.

Baca juga: Anggota DPR dukung kepemimpinan Maroef Sjamsoeddin di MIND ID

Baca juga: MIND ID butuh capex Rp19,9 triliun untuk jalankan program 2025

Baca juga: MIND ID setor dividen ke negara Rp11,2 triliun pada 2024

Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |