Jakarta (ANTARA) - Holding Industri Pertambangan Indonesia MIND ID terus konsisten mengoptimalkan peran mineral strategis nasional demi mendorong tumbuhnya industri strategis baterai kendaraan listrik (EV).
Wakil Direktur Utama MIND ID Dany Amrul Ichdan dalam keterangan di Jakarta, Jumat menyampaikan bahwa Indonesia berada dalam posisi geopolitik dan geostrategis yang sangat kuat.
Dengan kekayaan mineral seperti nikel, tembaga, karbon, dan aluminium, Indonesia memiliki seluruh komponen utama penyusun baterai kendaraan listrik.
"Hilirisasi menjadi fondasi kedaulatan industri, membuka lintasan strategis, memperkuat presensi global, dan meningkatkan daya saing bangsa," ujar Dany.
Baca juga: DFSK beri potongan separuh harga dua EV-nya untuk dukung UMKM
Sebagai pengelola cadangan mineral strategis nasional, MIND ID memiliki mandat untuk memastikan peningkatan nilai manfaat dari sumber daya alam guna memperkuat kedaulatan industri dan mendorong penguatan pertumbuhan ekonomi nasional.
Proyeksi global menunjukkan bahwa lebih dari 59 persen penjualan mobil pada 2035 akan didominasi oleh kendaraan listrik berbasis baterai (Battery Electric Vehicle/BEV).
Sebagai bentuk komitmen konkret, MIND ID bersama anggotanya yakni ANTAM, IBC dan mitra global strategis seperti CBL (Contemporary Amperex Technology Co. Limited) membangun rantai nilai nikel secara terintegrasi dari hulu hingga hilir.
Di sisi hulu, ANTAM mengembangkan kegiatan penambangan nikel dengan kapasitas 10 juta ton ore per tahun.
Baca juga: Dekarbonisasi MIND ID turunkan emisi di operasi tambang
Untuk midstream, proyek HPAL (High Pressure Acid Leaching) di Halmahera Timur ditargetkan memproduksi 55 ribu ton MHP (Mixed Hydroxide Precipitate) per tahun, serta fasilitas RKEF (Rotary Kiln-Electric Furnace) yang memiliki kapasitas 88 ribu ton nikel per tahun.
Pada tahap hilir, MIND ID membangun Battery Material Factory yang terdiri dari Nickel Sulphate dengan kapasitas 16 ribu ton nikel per tahun, precursor dengan kapasitas 30 ribu ton, dan Cathode Active Material (CAM) dengan kapasitas 30 ribu ton.
Selain itu, Grup MIND ID juga menginisiasi pembangunan Battery Cell Factory di Karawang dan Battery Recycling Facility di Halmahera Timur, sebagai upaya mengembangkan ekosistem industri baterai.
Dia menegaskan, kehadiran proyek ini akan menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
Baca juga: Prabowo minta MIND ID tingkatkan produktivitas dan tata kelola
Dengan total investasi mencapai 5,9 miliar dolar AS, proyek strategis ini ditargetkan beroperasi penuh pada 2028 dan diproyeksikan menciptakan lebih dari 43.000 lapangan kerja baru.
"Dengan inisiatif strategis ini Indonesia tidak hanya menjadi bagian dari arsitektur industri global, tapi ikut menggambar ulang masa depan yang lebih adil dan berkelanjutan," kata Dany.
Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
Editor: Abdul Hakim Muhiddin
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.