Jakarta (ANTARA) - Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana menyebut minat wisatawan asing yang ingin mencari pengalaman mencicipi kuliner khas Indonesia kian meningkat seiring dengan perkembangan zaman.
"Kuliner yang kita miliki sudah menjadi aset berharga bagi bangsa. Ditambah dengan meningkatnya minat wisatawan terhadap pengalaman gastronomi, potensi yang terbuka bagi Indonesia sungguh besar,” kata Widiyanti dalam konferensi pers di Jakarta, Senin.
Widiyanti mengatakan kuliner Indonesia dalam beberapa waktu terakhir semakin dikenal dan dikagumi masyarakat internasional. Capaian ini dapat terlihat dari data yang dipublikasikan oleh TasteAtlas yang menempatkan kuliner Indonesia di peringkat ke-7 dunia dan pertama di Asia Tenggara.
Enam kota di Indonesia bahkan tercatat masuk dalam daftar 100 Best Food Cities. Berdasarkan data pencarian Agoda periode Juni-Juli 2025, Indonesia juga masuk dalam lima besar destinasi yang paling banyak dicari untuk aktivitas makan dan minum, bersama Jepang, Thailand, Vietnam, dan Malaysia.
Widiyanti juga memaparkan hingga bulan Juli 2025, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara telah mencapai 8,5 juta atau tumbuh 10 persen dibanding periode yang sama pada tahun 2024.
Baca juga: Kemenpar perkuat pertumbuhan gastronomi lewat WIG
“Capaian ini menjadi kabar baik dan masih menyimpan potensi yang jauh lebih besar, apabila kita mendorongnya melalui kekuatan gastronomi Indonesia," ucapnya.
Peluang untuk menggaet wisatawan mancanegara dalam industri tersebut dinilai kian besar karena kuliner saat ini dijadikan sebagai salah satu tujuan utama dalam berwisata.
Di Indonesia, katanya, pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) pada industri makanan dan minuman di tahun 2024 saja sudah menyentuh Rp1,53 triliun, meningkat setiap tahunnya dengan pertumbuhan rata-rata tahunan sebesar 8,62 persen.
Dengan adanya potensi tersebut, Kementerian Pariwisata berkolaborasi dengan Indonesia Gastronomy Network meluncurkan "Wonderful Indonesia Gourmet (WIG)" yakni program unggulan yang akan menjadi payung besar bagi berbagai langkah pengembangan wisata gastronomi Indonesia.
Di mana salah satu acaranya adalah peluncuran buku “Indonesia Gourmet Guide” yang berkolaborasi bersama Priceless pada 25 September 2025 di Kempinski, Jakarta.
Buku ini akan menjadi panduan istimewa bagi wisatawan dalam menjelajahi kekayaan kuliner Indonesia, serta menghadirkan pengalaman cita rasa yang berkesan.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Indonesia Gastronomy Network Vita Datau menyarankan agar pemerintah tidak terburu-buru meminta pengulas dari luar negeri seperti perwakilan dari Michelin untuk dibantu membuat sebuah panduan untuk mengangkat daya tarik makanan khas Indonesia dalam skala global.
"Kalau saya diminta untuk memberi nasihat pada pemerintah, saya akan bilang jangan buang uang untuk mengundang Michelin Star sekarang, karena kita harus siapkan dulu fondasinya," ujar Vita.
Vita menyampaikan kondisi di Indonesia sebenarnya tidak jauh berbeda dari Thailand yang sudah memiliki panduan kuliner dari Michelin karena sama-sama menjual aneka makanan melalui pasar atau jajanan kaki lima.
Hal yang membedakan yakni terletak pada kesiapan untuk mempromosikan industri gastronomi dengan lebih galak lagi. Maka dari itu, lewat WIG 2025 yang bukunya akan disusun setiap tahun diharapkan akan menjadi pemantik bagi para pelaku usaha agar jauh lebih matang dan berlomba menjadi lebih baik untuk bisa masuk dalam daftar buku.
Dengan demikian, industri gastronomi di Indonesia bakal lebih siap dan banyak pihak dari luar negeri akan datang karena merasa tertarik untuk menilai kekayaan kuliner Indonesia.
Ia menilai Menteri Pariwisata bersama jajaran cukup berani dalam membuka potensi-potensi baru di sektor pariwisata, namun hal lain yang harus dipersiapkan selain industrinya yaitu peningkatan kebersihan, keamanan hingga fasilitas di destinasi wisata agar wisatawan lebih nyaman untuk berkunjung.
Baca juga: Kemenpar catat kunjungan wisatawan mancanegara naik 10 persen di 2025
Baca juga: Kemenpar RI siapkan pengembangan pendidikan pariwisata di dua daerah
Baca juga: Kemenpar minta pelaku perjalanan bantu promosi tiga minat khusus
Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Mahmudah
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.