Kementan tegaskan komitmen jaga keseimbangan ekosistem perunggasan

2 months ago 20

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pertanian (Kementan) menegaskan komitmennya menjaga keseimbangan ekosistem perunggasan nasional agar tetap sehat, berkeadilan, dan berkelanjutan guna memperkuat ketahanan pangan serta memastikan keberlanjutan usaha peternak unggas di seluruh Indonesia.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH) Kementan Agung Suganda menegaskan bahwa pemerintah tidak berpihak pada kepentingan kelompok tertentu, melainkan bekerja untuk melindungi seluruh lapisan pelaku usaha, terutama peternak mandiri yang menjadi penopang utama ketersediaan pangan hewani nasional.

"Yang kami perjuangkan adalah keseimbangan ekosistem perunggasan nasional agar tetap sehat, berkeadilan, dan berkelanjutan," kata Agung dalam Rapat Koordinasi Perunggasan di Kantor Pusat Kementan, Jakarta, Rabu.

Dalam Rapat Koordinasi Perunggasan itu dihadiri oleh berbagai industri perunggasan, mulai asosiasi peternak, perusahaan pembibit, hingga pelaku usaha unggas.

Menurut dia hal itu juga menjadi forum dan ruang dialog untuk membahas solusi atas isu-isu terkini perunggasan nasional, utamanya pasokan anak ayam umur sehari atau day-old-chick (DOC), kestabilan harga ayam hidup (livebird), serta upaya menjaga daya saing sektor unggas di tengah tekanan global.

"Karena itu, perhatian utama kami tertuju kepada peternak rakyat dan peternak mandiri yang selama ini menjadi tulang punggung produksi unggas di Indonesia,” ujarnya.

Baca juga: SPHP Jagung, pemerintah siapkan Rp78,6 miliar bantu peternak unggas
Baca juga: Kementan dorong pengusaha perluas ekspor produk unggas nasional

Kendati demikian, dia menegaskan perhatian pemerintah tidak hanya tertuju pada pelaku usaha kecil, tetapi juga kepada perusahaan besar yang memiliki peran penting dalam menjaga kestabilan pasokan dan harga di lapangan.

Perusahaan besar tetap didorong untuk terus tumbuh dan berkontribusi aktif dalam memperkuat ekosistem usaha yang berkeadilan, di mana pelaku besar diharapkan membantu yang kecil agar tercipta keseimbangan ekonomi nasional.

"Prinsipnya yang besar harus membantu yang kecil, bukan sebaliknya,” tambahnya.

Agung juga menekankan pentingnya komunikasi dan transparansi antar pelaku usaha dalam menjaga kestabilan pasar. Pemerintah, kata dia, membuka ruang dialog selebar-lebarnya bagi semua pihak untuk menyampaikan aspirasi dan mencari solusi bersama, baik melalui mekanisme formal maupun informal.

Agung juga mengingatkan saat ini pemerintah tengah berupaya menjaga stabilitas harga DOC dan ayam hidup agar tidak melambung tinggi dan memicu inflasi.

Pemerintah bersama pelaku usaha sepakat untuk menahan kenaikan harga yang tidak wajar serta memastikan distribusi DOC dilakukan secara merata dan sesuai mekanisme bisnis yang sehat.

Baca juga: Indonesia kembali ekspor ayam hidup ke Singapura senilai Rp1,8 miliar
Baca juga: Surplus produksi, Kementan pastikan ketersediaan daging ayam terjaga

Selain itu, Agung mengajak seluruh industri unggas untuk bersatu menghadapi tantangan masuknya produk unggas dari luar negeri.

Ketua IV Gabungan Perusahaan Pembibitan Unggas (GPPU) Asrokh Nawawi menyampaikan seluruh perusahaan pembibit siap memenuhi kebutuhan DOC bagi seluruh peternak dari berbagai asosiasi secara bertahap dan merata.

“Kami berkomitmen menjaga harga DOC agar tetap stabil dan tidak naik, serta memastikan pasokan bagi seluruh peternak tanpa terkecuali. Kami juga akan ikut menjaga harga ayam hidup agar tidak terlalu tinggi dan tidak menimbulkan inflasi,” katanya.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Garda Organisasi Peternak Ayam Nasional (GOPAN) Sugeng mengapresiasi langkah cepat Kementan dalam membuka forum komunikasi terbuka.

Ia menyebut kesepahaman yang dihasilkan dalam rapat ini menjadi momentum penting bagi stabilisasi sektor perunggasan. GOPAN juga menegaskan dialog yang difasilitasi pemerintah dianggap sebagai wadah yang konstruktif dan efektif untuk menyampaikan aspirasi.

“Kami berharap hasil kesepakatan ini segera diimplementasikan agar peternak dapat memperoleh DOC dengan harga wajar. Kami juga mengapresiasi sikap terbuka Kementan, terutama Ditjen PKH, yang benar-benar mendengarkan aspirasi kami,” kata Sugeng.

Baca juga: Kementan kejar swasembada pangan Kaltim lewat kolaborasi lintas sektor
Baca juga: Wamentan dorong sektor pertanian nasional pasok kebutuhan haji-umrah

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |