Meta diwartakan hentikan perekrutan tenaga ahli untuk divisi AI

3 weeks ago 9

Jakarta (ANTARA) - Perusahaan teknologi Meta menghentikan sementara perekrutan tenaga ahli untuk divisi kecerdasan artifisial (Artificial Intelligence/AI) setelah merestrukturisasi unit tersebut awal pekan ini menurut warta The Wall Street Journal.

Menurut siaran ​​​​​​​TechCrunch pada Kamis (21/8), pembekuan perekrutan itu dilakukan setelah Meta menarik lebih dari 50 peneliti dan insinyur AI dari perusahaan-perusahaan pesaing dalam perburuan selama berminggu-minggu.

Perekrutan tenaga ahli untuk divisi AI milik Meta dihentikan sejak pekan lalu, tetapi belum diketahui berapa lama kebijakan tersebut akan dijalankan.

Kepada The Wall Street Journal, Meta menyampaikan bahwa pembekuan perekrutan itu adalah bagian dari "perencanaan organisasi dasar... setelah merekrut orang dan melakukan penganggaran serta perencanaan tahunan."

Baca juga: Meta menunjuk Shengjia Zhao menjadi pemimpin penelitian AI

Baca juga: Meta ajak peneliti OpenAI untuk bergabung ke Superintelligence Lab

Guna memperkuat timnya, Meta merekrut sejumlah peneliti dari perusahaan teknologi seperti Google DeepMind, Apple, Anthropic, dan Safe Superintelligence.

CEO Meta Mark Zuckerberg ikut menghubungi peneliti dan insinyur terkemuka serta menawarkan kompensasi bernilai tinggi untuk merekrut tenaga ahli AI. Dia juga mengakuisisi perusahaan-perusahaan rintisan beserta pemimpinnya.

Meta kemungkinan masih melakukan reorganisasi untuk membagi Meta Superintelligence Labs menjadi empat grup baru, yakni TBD Labs yang dijalankan oleh mantan pendiri Scale AI, Alexandr Wang, serta tiga grup yang masing-masing berfokus pada riset, integrasi produk, dan infrastruktur.

Baca juga: Meta restrukturisasi divisi AI jadi empat kelompok baru

Baca juga: Meta tingkatkan anggaran infrastruktur AI dua kali lipat pada 2025

Penerjemah: Farhan Arda Nugraha
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |