Mamuju (ANTARA) - Menteri Transmigrasi (Mentrans) Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara mengatakan akan mengirim 105 peneliti yang terdiri dari 21 tim ke Sulawesi Barat (Sulbar) guna melakukan pemetaan potensi ekonomi yang paling cocok untuk kawasan transmigran di provinsi tersebut.
"Kami nanti bulan depan akan mengirim ke Sulawesi Barat ini 105 peneliti, terdiri dari 21 tim yang akan melakukan pemetaan potensi apa saya yang paling cocok dan bisa dieksplorasi," ujar Iftitah saat meninjau pembangunan Mes Patriot di Desa Kabuloan, Kecamatan Kalukku, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, Jumat.
Iftitah mengatakan para peneliti tersebut merupakan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi negeri dan juga para guru besarnya.
Tugas peneliti tersebut, ujar dia, untuk mencari potensi ekonomi dari kawasan transmigrasi. Misalnya, di Desa Marano, Mamuju, dengan pemandangan alam yang indah, daerah tersebut bisa menjadi tempat wisata.
Menurut Iftitah, para peneliti akan melakukan kajian lebih dalam dan sangat memungkinkan untuk dikembangkan pembangunan rumah sakit dengan spesialisasi tertentu.
Lebih lanjut, ia mengatakan pembangunan kawasan transmigrasi saat ini bersifat komunitas. Dengan pengembangan tersebut, masyarakat transmigran dapat mencari sumber pekerjaan dan kehidupan.
"Jadi bukan lagi sekedar 'mindahin' orang terus dikasih tanah terserah tanahnya mau diapain, bukan bukan begitu lagi. Sekarang ini kalau misalkan tadi potensinya wisata wisata, kalau misalkan potensinya ada untuk rumah sakit, misalkan itu juga bisa, karena ada beberapa jenis penyakit yang butuh 'treatment' lama seperti kanker," katanya.
Kementerian Transmigrasi telah menyiapkan 2.000 sarjana yang terdiri dari S1, S2 dan S3 ke berbagai wilayah transmigrasi guna mengkaji potensi unggulan yang dapat dikembangkan menjadi komoditas ekspor berdaya saing global.
Iftitah mengatakan keterlibatan mahasiswa hingga guru besar merupakan bagian dari Program Transmigrasi Patriot untuk memastikan riset mendalam dan relevan dengan kebutuhan ekonomi lokal yang berkelanjutan.
Fokus utama program itu adalah mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif melalui pengembangan komoditas unggulan di kawasan transmigrasi, yang diarahkan untuk menembus pasar ekspor luar negeri.
Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
Editor: Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.