Mentrans ajak investor buka pabrik cokelat di Sulawesi Barat

2 months ago 21

Mamuju (ANTARA) - Menteri Transmigrasi (Mentrans) Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara berencana mendatangkan investor melakukan hilirisasi kakao dengan membuka pabrik cokelat di Sulawesi Barat.

Menurut dia, potensi komoditas kakao di wilayah transmigrasi cukup menjanjikan. Namun, dirinya tidak ingin masyarakat hanya menjual berupa produk mentah.

"Ini juga nanti saya sedang berpikir bagaimana caranya untuk mendatangkan investor lebih banyak di sini, supaya di sini dibangun pabrik cokelatnya, jadi bukan hanya coklat mentahnya saja," kata Iftitah saat berada di Desa Kabuloan, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, Jumat.

Ia mengatakan kawasan transmigrasi di Sulawesi Barat memiliki sejumlah potensi ekonomi yang bisa dikembangkan untuk menggaet investor mulai dari komoditas kakao, kelapa sawit, perikanan hingga pariwisata.

Iftitah mengatakan dengan kajian yang lebih dalam mengenai pengembangan komoditas, maka peluang untuk mendatangkan investor lebih terbuka lebar.

"Dari pemetaan ini akan keluar rencana investasi. Nah inilah yang nanti akan kami jual kepada para investor agar investasi bisa masuk lebih banyak ke Sulawesi Barat. Itulah yang nanti akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi," ujar dia.

Pertumbuhan ekonomi di kawasan transmigrasi harus bersifat inklusif dan berkelanjutan. Menurut dia, siapapun investor yang hadir harus memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar.

Selain itu, ia juga mengatakan pentingnya peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) yang unggul agar investor tak ragu untuk menanamkan modalnya.

"Jadi ada juga nanti kami program pemberdayaan masyarakat, supaya ketika investasi datang, masyarakat setempat bisa ikut merasakan manfaat, karena terserap oleh lapangan pekerjaan yang tersedia akibat adanya investasi tersebut," ujar dia.

Sementara itu, Gubernur Sulawesi Barat Suhardi Duka mengatakan mereka telah menyiapkan lokasi-lokasi transmigrasi dalam rangka menjadi pusat pertumbuhan di setiap kabupaten.

"Terserah nanti pilihan yang dilakukan oleh Pak Menteri apakah itu untuk kakao, karena kakao kami masih menjadi penghasil empat terbesar di Indonesia, ternak juga kami siap, perikanan utamanya perikanan budi daya kami juga menyiapkan," kata Suhardi.

Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
Editor: Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |