Bangka Barat, Babel (ANTARA) - Mentok Art Festival (MAF) 2025 yang diselenggarakan di Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung akan menyuguhkan berbagai kegiatan budaya lokal sebagai wadah penyaluran ekspresi sekaligus bentuk gerakan bersama memajukan seni budaya di daerah.
Kegiatan pada 5-7 September 2025 diinisiasi Komunitas Daon Simpor dilaksanakan di Rumah Peradaban Mentok ini digelar dalam rangka menyambut hari jadi ke-291 Kota Mentok.
"Kegiatan ini bernuansa nostalgia diperkuat dengan pojok pusaka dan legenda yang menyuguhkan benda koleksi tentang Kota Mentok masa lalu," kata Ketua MAF 2025 Silo Sandro di Mentok, Kamis.
Menurut dia, nuansa yang ditampilkan seakan-akan bicara kepada pengunjung tentang kenangan Mentok dari masa ke masa sesuai dengan tajuk yang diusung yakni Tanda Bicara.
MAF 2025 sebagai wahana ekspresi berkesenian melibatkan sebanyak mungkin partisipasi dari para pelaku seni, penggiat, pemerhati budaya, dan kelompok muda untuk ambil bagian dalam kegiatan ini.
"Ini sejatinya adalah pekan kebudayaan daerah sekaligus upaya menyemarakkan perayaan hari jadi Kota Mentok," ujarnya.
Rangkaian kegiatan dalam MAF 2025, berupa pojok pusaka dan legenda Mentok, pojok musik, peluncuran buku, diskusi sastra dan film, dan malam sastra, atraksi kuliner, mural Mentok Kota 1000 Kue, kompetisi film pendek, dan pemutaran video Melabuhkan Harapan.
Selain menampilkan berbagai atraksi, diskusi dan pameran, perhelatan kesenian daerah ini diramaikan pelaku ekonomi kreatif dan pelaku seni daerah.
"Ini merupakan bukti dari kekuatan komunitas yang efektif menggalang energi dalam kebersamaan. Mengenali kembali satu warisan budaya besar orang Indonesia, gotong royong," katanya.
Baca juga: Pemkab Bangka Barat usulkan dua objek untuk ditetapkan warisan budaya
Baca juga: Gubernur Babel apresiasi Pesta Adat Suku Ketapik
Melalui acara ini diharapkan dapat menumbuhkembangkan minat berkesenian, menggagas lahirnya ekosistem berkesenian yang kondusif, egaliter dan humanis di Pulau Bangka.
"Kita ingin mengajak pengunjung mengenali kembali kekayaan kota Mentok yang kental dengan sejarah dan budayanya, mencintainya kembali sebagai tanah kelahiran, tempat tumbuh, dan tempat kita menutup mata," katanya.
Mentok memang kota sejarah yang indah di Pulau Bangka. Perlu upaya lebih untuk menjaga dan melestarikannya agar tetap indah dengan kekayaan sejarah dan budayanya.
MAF 2025 hadir sebagai oase dari penggiat seni budaya di Mentok untuk memperkuat langkah pelestarian tersebut.
"Kita mengajak semua untuk kembali mengenali kekayaan yang ada di daerah masing-masing lalu mengambil nilai penting yang dapat kita manfaatkan bagi masa sekarang dan masa depan, mari mencintai negeri, membangun Indonesia," katanya.
Pewarta: Donatus Dasapurna Putranta
Editor: Evi Ratnawati
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.