Jakarta (ANTARA) - Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengungkapkan, pembangunan Jalan Tol Bogor-Serpong via Parung merupakan simpul strategis bagi pertumbuhan di Jabodetabek.
"Untuk Jalan Tol, Bogor-Serpong via Parung. Ruas ini merupakan simpul strategis yang menghubungkan pusat pertumbuhan di Jabodetabek dan mengikat denyut kehidupan masyarakat," ujar Dody dalam acara Penandatanganan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol, Perjanjian Penjaminan dan Perjanjian Regres Jalan Tol Bogor-Serpong via Parung di Jakarta, Jumat.
Sebagaimana dipahami semua, sesuai dengan Astacita Presiden RI yang telah dirumuskan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) sebagai trisula pembangunan ekonomi tumbuh 8 persen, kemiskinan turun 0 persen, dan menyiapkan kesehatan manusia yang unggul.
Dody mengatakan, Astacita ini diresapi oleh Kementerian PU dan diterjemahkan dalam narasi kami sendiri sebagai trisula pembangunan infrastruktur atau disingkat dengan PU 608.
Baca juga: Jasa Marga lanjutkan pemeliharaan ruas Tol Cipularang dan Padaleunyi
PU 608 sendiri yakni Rasio Modal-Output Inkremental atau Incremental Capital Output Ratio (ICOR) kurang dari 6, Pengentasan Kemiskinan menuju 0 persen, Pendorong Pertumbuhan 8 persen per tahun.
"Tiga nilai utama yakni pertumbuhan, keadilan sosial dan ekonomi umum menjadi roh dari setiap bendungan yang kita bangun, setiap jaringan irigasi yang kita perluas hingga jalan-jalan tol yang akan kita resmikan," kata Dody.
Dalam kesempatan sama, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Wilan Oktavian mengatakan, Tol Bogor-Serpong via Parung merupakan prakarsa badan usaha atau unsolicited yang telah melalui tahapan proses yang cukup panjang.
Prakarsa dilanjutkan dengan pengadaan pada tahun 2022 dan diikuti dengan beberapa tahapan, terdapat evaluasi teknis, finansial, dan legal hingga akhirnya penetapan pemenang pada bulan Juli 2024. Kemudian konsorsium pemenang membentuk badan usaha Jalan Tol yaitu PT Bogor Serpong Infra Selaras.
Baca juga: Khofifah: Jalan Situbondo-Bondowoso rampung sebelum tol beroperasi
"Kami laporkan data teknis jalan tol ini panjangnya 32,03 km yang terdiri dari 27,83 km di provinsi Jawa Barat dan 4,2 km di provinsi Banten.
Pembangunan Tol Bogor-Serpong via Parung terbagi menjadi empat seksi. Seksi 1 Junction (titik pertemuan jalan tol) Salabenda sampai Simpang Susun-Pondok Udik sepanjang 3,97 km.
Kemudian Seksi 2 Simpang Susun-Pondok udik sampai Simpang Susun-Putat Nutug sepanjang 9,27 km, lalu Seksi 3, Simpang Susun-Putat Nutug sampai Simpang Susun Rumpin, sepanjang 8,23 km. Seksi 4 Simpang Susun-Rumpin sampai Junction Serpong sepanjang 10,56 km.
Dari sisi finansial, investasi dari proyek pembangunan Tol Bogor-Serpong via Parung sebesar Rp12,351 triliun.
Baca juga: Jasamarga Transjawa lanjutkan rekonstruksi tol arah Jakarta
Menurut Wilan, nilai investasi ini merupakan keseluruhan biaya pembangunan Jalan Tol Bogor-Serpong yang baru yang mengikuti perencanaan teknis, pengadaan tanah, konstruksi, hingga pengoperasian.
"Insya Allah tanpa menggunakan APBN, skema kerja sama pemerintah badan usaha adalah menggunakan metode bangun guna serah yang telah banyak dilaksanakan di dalam pembangunan jalan tol di Indonesia," kata Wilan.
Dia juga menyampaikan, Jalan Tol Bogor-Serpong ini merupakan bagian dari Jaringan Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road 3 atau JORR 3.
"Proyek ini menghubungkan dengan jalan tol yang sudah ada yaitu di sebelah barat yakni Tol Serpong-Balaraja (Serbaraja), kemudian nanti menyambung juga dengan Tol Bogor Outer Ring Road atau BORR.
Baca juga: WIKA Percepat Pembangunan Tol IKN 1B
Tol Bogor-Serpong via Parung ini nantinya juga akan menyambung dengan Tol Depok-Antasari. Kemudian ke depan juga dan dalam waktu dekat yaitu dengan Tol Sentul Selatan-Karawang Barat.
"Berdasarkan cara implementasi yang telah disusun bersama, pembangunan tol ini dijadwalkan akan dimulai dengan pengadaan kegiatan tanah, dan diharapkan konstruksinya dapat dimulai pada bulan Oktober 2026 serta ditargetkan selesai pada Agustus 2028," kata Wilan.
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Abdul Hakim Muhiddin
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.