Dinkes Ciamis tangani siswa SD yang diduga keracunan MBG

1 hour ago 1
Sebanyak dua orang dilaporkan sudah diperbolehkan pulang, tinggal delapan siswa lagi masih menjalani perawatan

Ciamis (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, menangani siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) Sindang Sari 1 Kecamatan Kawali yang mengalami gejala keracunan diduga setelah menyantap menu program Makan Bergizi Gratis (MBG) di sekolahnya.

"Saat ini diduga ada keracunan, kita belum memastikan ini dari MBG atau bukan, tetapi sampai saat ini ada 10 orang anak dari SDN Sindang Sari 1 Kawali yang dibawa ke Puskemas Kawali," kata Kepala Dinkes Kabupaten Ciamis Rizali Sofyan kepada wartawan di Ciams, Jumat.

Ia menuturkan tim kesehatan sudah melakukan penanganan medis terhadap siswa dengan kondisi keluhan sakit seperti mual, muntah, lemas, sakit perut, dan sesak napas.

Baca juga: BGN: Alat uji makanan cegah keracunan telah diterapkan di SPPG Polri

Namun siswa yang mendapatkan penanganan medis itu, kata dia, sebanyak dua orang dilaporkan sudah diperbolehkan pulang, tinggal delapan siswa lagi masih menjalani perawatan di Puskesmas Kawali.

"Kondisi yang delapan orang alhamdulillah saat ini membaik, kondisi sudah tertangani, dan saat ini kami masih melakukan pemantauan," katanya.

Meski kondisi siswa sudah membaik, kata dia, pihaknya tetap masih siaga karena khawatir ada korban keracunan lain yang membutuhkan penanganan medis.

Baca juga: Agar keracunan Makanan Bergizi Gratis tidak berulang

"Kami berharap sebenarnya ini yang terakhir tidak ada lagi kasus," katanya.

Ia menyampaikan menu MBG yang disajikan di sekolah siswa tersebut yakni bubur kacang, kemudian puding atau jeli, lalu ada keju yang saat ini sedang dilakukan uji laboratorium untuk mengetahui penyebabnya.

"Kita periksa apakah yang dimungkinkan menjadi penyebabnya harus ditemukan," katanya.

Baca juga: BGN ungkap nitrit pada melon picu keracunan MBG di Bandung Barat

Ia menambahkan kejadian keracunan makanan di Ciamis itu yang kedua kalinya, sebelumnya pernah terjadi di Kecamatan Pamarican yang tercatat mencapai 118 orang.

Kejadian di Pamarican juga, kata dia, sudah dilakukan pemeriksaan sampel makanan yang disajikan dalam MBG untuk mengetahui penyebabnya, yang hasilnya masih menunggu proses uji laboratorium sekitar 10 hari.

"Yang di Pamarican hasilnya belum keluar, ya mungkin sekitar 10 harian lagi," katanya.

Baca juga: 110 siswa di Purworejo dilarikan ke puskesmas-RS, diduga keracunan MBG

Baca juga: Kemenkes akan buat laporan rutin keracunan MBG seperti saat COVID-19

Pewarta: Feri Purnama
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |