Menteri Maman: Jangan sampai UMKM terganggu karena polemik tarif ojol

5 hours ago 2

Jakarta (ANTARA) - Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman menekankan agar polemik tarif ojek online (ojol) tidak mengganggu stabilitas industri transportasi online yang sangat vital bagi keberlangsungan UMKM.

“Kementerian UMKM berkepentingan menjaga stabilitas dan kondusivitas industri transportasi online, termasuk hubungan antara aplikator dan pengemudi ojek online serta merchant UMKM di dalamnya,” ujar Maman setelah beraudiensi dengan manajemen Maxim di kantornya di Jakarta, Selasa.

Maman menyoroti pentingnya menjaga ekosistem digital UMKM, mengingat banyak pelaku UMKM seperti penjual makanan, minuman, dan toko kelontong sangat bergantung pada layanan pengantaran dari ojek online.

“Ekosistem digital kita jangan sampai terganggu hanya karena polemik tarif. Kami ingin agar semua pihak saling memahami, karena aplikator dan pengemudi ojek online saling membutuhkan. Tanpa salah satu di antara itu, roda ekonomi digital tak akan berputar,” katanya.

Maman menambahkan, fleksibilitas kemitraan ini menjadi solusi terbaik yang berpihak pada keberlangsungan usaha, kesejahteraan mitra pengemudi, dan pertumbuhan UMKM di ruang digital.

Menanggapi demonstrasi ojek online yang menuntut penurunan potongan tarif dari maksimal 20 persen menjadi 10 persen, Maman mengajak semua pihak untuk tidak memperpanjang perdebatan tersebut.

“Tidak perlu berpolemik. Kalau ada yang kurang berkenan dengan skema tarif di satu aplikator, bisa beralih ke pilihan lain yang lebih sesuai, prinsipnya fleksibilitas untuk semua,” katanya.

Menurutnya, setiap aplikasi ojek online memiliki kebijakan bagi hasil yang berbeda, dan fleksibilitas ini perlu dipertahankan.

Sebagai contoh, ia menyebutkan bahwa pengemudi yang tidak berkenan dengan potongan tarif 15-20 persen bisa beralih ke aplikasi seperti Maxim atau InDrive, yang masing-masing menetapkan potongan tarif 8 -13 persen dan 10,54 persen.

Lebih lanjut, Maman menyampaikan bahwa Kementerian UMKM sedang mengusulkan pembentukan koperasi kemitraan bagi mitra ojek online di tiap aplikator.

Koperasi ini diharapkan menjadi wadah penguatan ekonomi kolektif mitra ojek online, termasuk dalam pengadaan atribut kerja seperti jaket dan helm, serta layanan simpan pinjam atau usaha lainnya.

“Dari koperasi, kita bisa mendorong semangat usaha dari anggota untuk anggota. Ini juga sejalan dengan gagasan koperasi desa merah putih yang sedang pemerintah galakkan,” pungkasnya.

Baca juga: Menteri Maman saran ojol pilih aplikasi dengan potongan tarif rendah

Baca juga: Pengamat: Demokratisasi ekonomi jadi solusi selesaikan tuntutan ojol

Baca juga: Kemenko Polkam dukung upaya penyelesaian masalah ojek daring

Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |