Menteri LH soroti kaitan degradasi lingkungan dengan potensi stunting

2 months ago 21

Jakarta (ANTARA) - Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq menyoroti keterkaitan degradasi lingkungan yang menyebabkan keterbatasan akses air bersih dan pangan dengan fenomena stunting yang kini berusaha diatasi oleh pemerintah.

"Buruknya kondisi lingkungan seperti degradasi lingkungan, keterbatasan akses terhadap pangan dan air bersih, serta perilaku yang kurang mendukung kesehatan lingkungan dapat mempengaruhi terjadinya stunting," kata Hanif dalam penandatanganan nota kesepahaman dengan Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga) di Jakarta, Rabu.

Stunting, kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi kronis, menjadi salah satu ancaman yang dapat berdampak pada pertumbuhan generasi muda Indonesia ketika pemerintah ingin mencapai visi Indonesia Emas 2045.

"Lingkungan yang rusak, baik air, udara maupun lahan dapat berdampak pada kualitas pangan dan air yang diberikan kepada generasi muda. Yang pada akhirnya berdampak pada mutu gizi yang diterima anak-anak," ujarnya.

Baca juga: Kemendukbangga-KLH sepakati "Tamasya" sebagai syarat PROPER perusahaan

Untuk itu, Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH) menyatakan dukungan terhadap upaya Kemendukbangga/BKKBN menekan angka stunting nasional yang pada 2024 prevalensinya berada pada angka 19,8 persen.

Demi mencapai itu, pihaknya kemudian bekerja sama dengan Kemendukbangga/BKKBN untuk memastikan tumbuh kenang yang lebih baik dengan memasukkan syarat keberadaan taman asuh anak di dalam penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (Proper) 2025.

Hanif menjelaskan bahwa 5.476 perusahaan mengikuti Proper tahun ini dan jika mereka ingin mendapatkan kategori Emas maka wajib melakukan inovasi sosial termasuk Taman Asuh Sayang Anak (Tamasya) yang masuk dalam program Kemendukbangga/BKKBN.

Pada saat yang bersamaan, masuknya program itu dalam Proper diharapkan dapat mendukung peningkatan kesadaran pentingnya peran lingkungan hidup dalam tumbuh kembang anak.

Baca juga: Menteri LH ingatkan lingkungan yang sehat dukung era bonus demografi

"Program Taman Asuh Sayang Anak yang digagas oleh Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional dapat berperan penting dalam upaya membangun kesadaran akan lingkungan hidup yang berkualitas guna mendukung tumbuh kembangnya anak-anak kita," katanya.

Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |