Jakarta (ANTARA) - Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq mendukung pemerintah daerah untuk meningkatkan kapasitas untuk mengelola sampah dan limbah yang timbul dari Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Dalam peninjauan ke Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Batu Aji di Batam, Kepulauan Riau, Senin, Menteri LH/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) Hanif mengatakan sesuai dengan mandat Presiden Prabowo Subianto maka pembinaan terkait implementasi MBG terus dilakukan karena menjadi program prioritas nasional yang sangat penting untuk pertumbuhan generasi akan datang.
"Dari sisa makanan, kualitasnya sudah baik. Namun, untuk pengelolaan sampah dan limbah masih ada beberapa hal yang perlu ditingkatkan. Sisa makanan harus ditangani dengan baik, begitu juga limbah dari proses produksi agar tidak berdampak negatif pada lingkungan," kata Hanif.
Dalam peninjauan ke SPPG tersebut, dia melihat langsung pengolahan sampah dan limbah dari produksi makanan bergizi yang mencapai lebih dari 3.000 paket per hari.
Menurutnya, kualitas makanan sudah sesuai standar, namun potensi limbah yang besar harus ditangani serius agar tidak menimbulkan masalah baru. Produksi ribuan paket makanan per hari, menurutnya, pasti menyisakan residu.
"Itu harus ditangani serius, tidak boleh dianggap sepele," Hanif.
Berdasarkan laporan Dinas Pendidikan Batam, cakupan MBG telah menjangkau lebih dari 50 persen wilayah sasaran di kota tersebut.
Menteri LH/Kepala BPLH mengapresiasi capaian ini sembari mengingatkan agar pengawasan lingkungan tetap diperkuat.
"Alhamdulillah cakupannya sudah lebih dari 50 persen, dan semoga terus ditingkatkan. Hari ini makanannya sudah bagus, tapi soal sampah masih perlu ditingkatkan," demikian Hanif Faisol Nurofiq.
Baca juga: Pertamina Patra Niaga manfaatkan limbah organik program MBG
Baca juga: Jubir PCO sebut SPPG juga bertanggung jawab tangani limbah MBG
Baca juga: Pemerintah optimalkan kearifan lokal atasi limbah dari program MBG
Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
