Jakarta (ANTARA) - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan tiga pendekatan untuk meningkatkan lifting minyak.
"Dalam rangka mendorong ini ada tiga pendekatan untuk meningkatkan lifting, yang pertama adalah intervensi teknologi. Teknologi ini macam-macam sesuai dengan kondisi wilayah yang ada, salah satu pendekatannya seperti di Riau itu adalah Enchanced Oil Recovery (EOR)," ujarnya dalam Rapat Kerja bersama Komisi XII DPR RI di Jakarta, Senin.
Kedua adalah sumur-sumur yang sudah selesai eksplorasi tetapi belum Plan of Development (PoD) ada sekitar 300 lebih, dan ini sekarang dikejar PoD-nya di SKK Migas untuk segera dibangun konstruksinya.
"Dan yang ketiga adalah sekarang kita juga sudah mengaktifkan sumur-sumur idle well sekitar 6.000 lebih. Ada investasi yang masuk kerja sama dengan Pertamina, tapi ini kecil sekali hasil yang sudah dilakukan drilling oleh teman-teman Pertamina di mana satu sumur cuma sekitar 4-5 barel per hari. Ini ada intervensi teknologi dan teknik pengeboran dari vertikal menjadi horizontal," kata Bahlil.
Sebelumnya Menteri Energi dan Sumber Daya Energi (ESDM) Bahlil Lahadalia menyampaikan akumulasi realisasi produksi siap jual atau lifting minyak dan gas bumi pada 2024 mencapai 1,606 juta barel setara minyak per hari (MBOEPD).
Capaian tersebut meleset dari target lifting dalam APBN 2024, yakni sebesar 1.668 MBOEPD.
Meskipun secara akumulasi realisasi lifting migas 2024 lebih rendah daripada target APBN 2024, Bahlil menyampaikan pada November dan Desember 2024, realisasi lifting migas lebih tinggi daripada target APBN.
Berdasarkan paparan yang disampaikan oleh Bahlil, realisasi lifting migas pada November 2024 sebesar 1.748 MBOEPD, dan realisasi pada Desember 2024 mencapai 1.868 MBOEPD.
Realisasi pada dua bulan terakhir 2024 tersebut menunjukkan peningkatan apabila dibandingkan dengan realisasi pada awal tahun 2024. Pada Januari 2024, realisasi lifting migas sebesar 1.442 MBOEPD, sedangkan pada Februari 2024 realisasi lifting migas sebesar 1.406 MBOEPD.
Apabila dibedah lebih jauh, lifting minyak bumi sepanjang tahun 2024 sebesar 579,7 ribu barel minyak per hari (MBOPD), lebih rendah daripada target APBN 2024, yakni 635 MBOPD.
Baca juga: PHR catatkan lifting minyak sebesar 58 juta barel sepanjang 2024
Baca juga: Dirjen Migas: Peningkatan lifting minyak wujudkan kemandirian energi
Baca juga: Bahlil: Ada peningkatan lifting minyak hingga 602 ribu barel perhari
Pewarta: Jakarta
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025