Menteri Agus: Koordinasikan relokasi Kanim Bandung dengan opsinya

2 months ago 6
Setelah saya cek, tidak tersedia lahan tambahan yang bisa digunakan

Bandung (ANTARA) - Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas) Agus Andrianto meminta Kanwil Imigrasi Jabar dan Kantor Imigrasi Kelas I TPI Bandung segera berkoordinasi dengan Pemprov Jabar dan Pemkot Bandung, terkait relokasi Imigrasi Bandung dengan kemungkinan opsi hibah atau ruislag.

Agus dalam kunjungannya ke Kantor Imigrasi (Kanim) Kelas I TPI Bandung, Kamis, menyampaikan lokasi pelayanan imigrasi wilayah Bandung Raya tersebut berpotensi direlokasi mengingat perkembangan populasi dan kepadatan wilayah yang cukup pesat, serta adanya rencana tata Kota Bandung yang akan membangun jembatan layang sampai Jalan Surapati dengan kemungkinan area Kanim Bandung masuk dalam rencana itu.

"Jika ke depannya akan ada pembangunan flyover yang mempersempit area layanan keimigrasian. Setelah saya cek, tidak tersedia lahan tambahan yang bisa digunakan. Oleh karena itu, saya minta jajaran Kanwil Ditjen Imigrasi Jabar dan Kanim Kelas I Bandung untuk segera berkoordinasi dengan Pak Gubernur Jawa Barat (Dedi Mulyadi) dan Wali Kota Bandung (M Farhan) guna mencari lahan pengganti," kata Agus.

Agus mengatakan jika kemungkinan tidak tersedia lahan, maka dapat dipertimbangkan untuk menggunakan skema hibah atau ruislag (tukar guling) Kanim Bandung yang memiliki lahan seluas 2.822 meter persegi dan bangunan 1.578 meter persegi, dengan lahan yang ada di lokasi lain.

Baca juga: Ditjen Imigrasi tunda penerbitan paspor desain merah putih

"Bila itu juga tidak memungkinkan, kita akan mencari lokasi lain, syukur-syukur ada hibah lahan dan bangunannya, agar kita dapat memberikan pelayanan yang lebih baik, tentu lokasinya yang dicari harus strategis dan memadai untuk pelayanan publik keimigrasian," ujar Agus.

Agus mengatakan, Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan tengah mengkaji sejumlah opsi relokasi kantor, termasuk potensi hibah lahan atau pemanfaatan bangunan dari berbagai pihak.

Beberapa alternatif lokasi yang sedang dipertimbangkan antara lain berada di wilayah Kabupaten Bandung, Kota Cimahi, hingga opsi pemanfaatan gedung pusat perbelanjaan (mal) yang memenuhi kriteria pelayanan publik.

"Kami juga sedang menjajaki apakah ada lahan yang dapat diterima dari Kabupaten Bandung atau Kota Cimahi, atau mungkin hibah dari Pak Gubernur maupun Bupati Bandung. Bahkan kemungkinan di mal-mal juga sedang kita pertimbangkan," ucap Agus.

Agus juga memastikan proses relokasi akan direncanakan dengan matang agar tidak mengganggu kelangsungan layanan publik.

Baca juga: Imigrasi Bandarlampung klarifikasi keberadaan empat WNA ke perusahaan

"Langkah ini bukan hanya bentuk respons terhadap pembangunan infrastruktur daerah, tetapi juga bagian dari upaya jangka panjang untuk menghadirkan layanan keimigrasian yang lebih representatif, nyaman, dan modern," katanya.

Dalam kesempatan itu, Agus juga meninjau pelaksanaan pelayanan keimigrasian baik untuk WNI maupun WNA serta sarana dan prasarana secara umum maupun khusus dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi keimigrasian di Kanim Kelas I TPI Bandung yang sedang diusulkan untuk mendapat kenaikan kelas menjadi Kantor Imigrasi Khusus.

Dia juga mengapresiasi inovasi layanan yang dimiliki oleh Kanim Kelas I TPI Bandung yang telah berdiri sejak 19 Maret 1983 itu, antara lain Maung Riung, Maung BAP Virtual, Maung Lembur (Imigrasi Bandung Pelayanan Hari Libur), Maung Empatik, Maung Wani (Imigrasi Bandung Bagi Warga Negara Asing), dan Maung Ngampus.

"Saya mengapresiasi setiap inovasi dan semangat kerja jajaran Kantor Imigrasi Kelas I TPI Bandung walau di tengah keterbatasan sarana dan prasarana, dan kami akan terus mendukung upaya-upaya perbaikan yang dibutuhkan," ujar Agus.

Dalam kunjungan tersebut, Agus didampingi oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan, Dirjen Pemasyarakatan, Plt Direktur Jenderal Imigrasi, Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Imigrasi Jawa Barat, Kepala Kantor Imigrasi Kelas I TPI Bandung beserta Jajaran Pejabat Struktural.

Baca juga: Imigrasi sebut data perlintasan terakhir Riza Chalid pergi ke Malaysia

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |