Makassar (ANTARA) - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan pemerintah hingga saat ini telah menyalurkan sebanyak 362 ribu ton beras bantuan sosial (bansos) kepada masyarakat.
"Baru saja kami komunikasi dengan Pak Mendagri, Bulog di sela-sela kegiatan wisuda bahwa bansos beras telah tersalurkan sebanyak 362 ribu ton dan itu besar," ujarnya usai mengikuti acara Wisuda seluruh jenjang pendidikan Unhas di Baruga AP Pettarani, Makassar, Sulsel, Senin.
Selain beras bansos, Mentan dalam kesempatan ini juga menyampaikan bahwa Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) juga tengah dalam proses distribusi melalui Badan Pangan Nasional dan Perum Bulog.
Untuk program SPHP ini, kata dia, pemerintah telah menyiapkan penyaluran subsidi senilai 1,3 juta ton dalam rangka stabilitas harga beras. Bahkan saat ini masih tersedia stok sebanyak 4,2 juta ton yang bisa dimaksimalkan.
"Jadi nggak usah khawatir, in syaa Allah dalam waktu dekat harga berhasil turun," ujar Ketua Ikatan Alumni (IKA) Unhas ini.
Dirinya menegaskan, secara paralel jika ada mafia, koruptor yang memanfaatkan situasi ini maka diberantas secara bersama-sama.
Dirinya menyoroti praktek tidak bertanggung jawab yang mengoplos beras bisa menjadi jenis premium atau medium. Kenaikan harga tentu sangat merugikan khususnya masyarakat berpenghasilan rendah.
"Dengan kenaikan harga beras 3000 atau 2.000 per kilo padahal bukan beras asli atau hasil oplosan, apa mereka (pengoplos) tidak punya rasa. Ini biadab dan tidak boleh kita dibiarkan," ujarnya.
Baca juga: Mentan ingatkan penyaluran beras SPHP hati-hati dan tepat sasaran
Baca juga: Mentan: Penanganan kecurangan beras jaga ekonomi-daya beli masyarakat
Baca juga: Mentan: 212 produsen beras nakal harus ditindak tegas
Pewarta: Abdul Kadir
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.