Majalengka (ANTARA) - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengungkapkan bahwa program pompanisasi yang digencarkan pemerintah, mampu meningkatkan produksi padi di Pulau Jawa hingga 2,8 juta ton di tengah fenomena iklim El Nino.
“Pompanisasi ini yang mengangkat produksi di Pulau Jawa, itu menaikkan produksi kurang lebih 2,8 juta ton di saat El Nino,” kata Amran saat mendampingi Presiden RI Prabowo Subianto dalam kegiatan panen raya di Majalengka, Jabar, Senin.
Ia mengatakan berkat program tersebut, produksi beras nasional pada Januari hingga Maret 2025 mengalami peningkatan signifikan.
Dari laporan Badan Pusat Statistik (BPS), pada April 2025, potensi luas panen nasional sekitar 1,59 juta hektare dengan estimasi produksi 8,63 juta ton gabah kering giling (GKG) atau setara 4,97 juta ton beras.
Adapun data produksi dari Januari-April 2025, kata dia, yakni sebanyak 13,94 juta ton GKG.
“Produksi kita meningkat 52 persen di Januari, Februari dan Maret,” katanya.
Selain dampak pompanisasi, Amran juga menyoroti kebijakan penyederhanaan distribusi pupuk yang mampu mempermudah petani dalam mendapatkan akses pupuk bersubsidi.
Ia menjelaskan penyaluran pupuk kini menjadi lebih efisien, setelah adanya Instruksi Presiden yang memangkas birokrasi panjang.
“Sebelumnya harus ditandatangani 12 menteri, 38 gubernur, dan 500 wali kota dan bupati se-Indonesia. Sekarang, dari Menteri Pertanian langsung ke pabrik, lalu pabrik langsung ke gabungan kelompok tani (gapoktan),” ujarnya.
Lebih lanjut, Amran menuturkan capaian peningkatan tajam serapan beras oleh Perum Bulog setelah dilakukan pergantian direksi dan pimpinan wilayah.
Ia mengungkapkan stok beras di Gudang Bulog saat ini mencapai 2,4 juta ton, serta diperkirakan bisa menembus 3 juta ton pada akhir April 2025.
“Peningkatan serapan itu mencapai 2.000 persen. Sekarang sudah 800 ribu ton, dari sebelumnya hanya 35 ribu ton,” katanya.
Baca juga: Mentan: Tambahan pupuk dan perbaikan irigasi dongkrak semangat petani
Baca juga: Mentan sidak empat gudang Bulog di Sulsel saat libur Lebaran
Baca juga: Mentan segera cek pengusaha beras nakal ubah kemasan medium ke premium
Pewarta: Fathnur Rohman
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025