Padang (ANTARA) - Gunung Marapi yang secara administratif
berada di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) kembali erupsi pada Senin malam pukul 21.19 WIB namun tinggi kolom abu tidak teramati karena tertutup awan.
"Telah terjadi erupsi Gunung Marapi pukul 21.19 WIB namun tinggi kolom abu tidak teramati," kata petugas Pos Gunung Api Gunung Marapi Teguh di Padang, Senin.
Berdasarkan catatan Pos Gunung Api setempat, letusan ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 7,7 milimeter dan berdurasi sekitar 33 detik. Di hari yang sama gunung api 2.891 meter di atas permukaan laut (MDPL) tersebut meletus tepatnya pukul 18.01 WIB.
Teguh mengatakan tinggi kolom abu tercatat sekitar 500 meter di atas puncak gunung. Kolom abu diketahui berwarna kelabu dengan intensitas tebal dan condong ke arah tenggara. Erupsi tersebut terekam pada seismogram dengan amplitudo maksimum 2,3 milimeter dan berdurasi sekitar 33 detik.
Baca juga: Badan Geologi catat gempa Gunung Gede menurun masyarakat tetap waspada
Merujuk data PVMBG Gunung Marapi berada pada Level II atau waspada. Dengan status tersebut, PVMBG mengeluarkan sejumlah rekomendasi di antaranya masyarakat, pendaki, atau pengunjung, diminta tidak memasuki atau berkegiatan di dalam wilayah radius tiga kilometer dari pusat erupsi (Kawah Verbeek) Gunung Marapi.
Kemudian, PVMBG juga mengimbau masyarakat yang bermukim di sekitar lembah, aliran atau bantaran sungai-sungai yang airnya berhulu di puncak Gunung Marapi untuk selalu mewaspaBaca juga: Gunung Semeru erupsi dengan tinggi letusan 800 meter di atas puncakdai potensi ancaman bahaya banjir lahar hujan yang dapat terjadi, terutama saat musim hujan.
Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2025