Presiden enam kali ucapkan "Saya Bahagia", cerminkan batin petani

5 hours ago 3

Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Prabowo Subianto dalam pelaksanaan panen raya nasional yang digelar serentak di 14 provinsi mengucapkan "Saya Bahagia" sebanyak enam kali dan hal itu dinilai mencerminkan suasana kebatinan yang dirasakan oleh para petani yang merasakan kebijakan inklusif dari Kabinet Merah Putih.

"Hari ini mungkin yang paling bahagia, yang paling gembira adalah saya sendiri, Presiden Republik Indonesia,” ujar Presiden Prabowo menegaskan perasannya itu saat memberi sambutan dalam pelaksanaan panen raya nasional yang berlangsung secara hybrid dari Majalengka, Jawa Barat, Senin.

Juru Bicara Kantor Komunikasi Presiden Prita Laura mengatakan pernyataan bahagia Presiden menunjukkan bahwa Presiden memberi perhatian khusus untuk petani.

Apalagi dengan cita-cita mendukung kesejahteraan petani Indonesia, ungkapan bahagia tersebut menjadi bentuk bahwa Presiden memiliki komitmen berkelanjutan untuk mewujudkan impiannya tersebut.

"Saya baru mendengar dalam satu momen Presiden Prabowo menyebut saya bahagia hingga enam kali. Presiden menjelaskan merasa bahagia karena bisa membahagiakan petani dan mendorong hasil panen yang terbesar dalam 7 tahun terakhir," kata Prita.

Kebahagiaan yang dirasakan Presiden terkait dengan kesuksesan pertanian di kuartal pertama (Q1) 2025 ini juga dibuktikan dari dari hasil capaian serapan gabah yang memuaskan.

Dalam paparan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman saat panen raya, disebutkan bahwa sejak aturan-aturan baru diterapkan oleh Kabinet Merah Putih untuk sektor pertanian didapatkan hasil bahwa serapan gabah oleh Bulog meningkat hingga 2000 persen. Hal itu menandakan bahwa produksi pertanian di Indonesia meningkat.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) produksi padi nasional pada periode Januari-April 2025 mencapai rekor tertinggi dalam tujuh tahun terakhir, sebesar 13,94 juta ton gabah kering giling (GKG), setara dengan 8,03 juta ton beras.

"Baru memasuki 6 bulan masa pemerintahannya Presiden memang telah merombak begitu banyak sistem dan praktek yang memiskinkan petani," kata Prita.

Untuk menjaga komitmen berkelanjutannya agar petani Indonesia sejahtera, dalam kegiatan panen raya tersebut Presiden mencatat secara langsung tantangan dan kebijakan-kebijakan yang harus dijaga dan ditingkatkan penerapannya.

Beberapa poin-poin yang dicatat di antaranya peningkatan akses petani mendapatkan pupuk dan benih, pendampingan petani yang lebih aktif, perbaikan irigasi, penyediaan alat mesin pertanian (alsintan) yang lebih mumpuni, hingga menjaga harga beli gabah tetap tinggi misalnya seperti saat ini menjadi 6.500 per kilogram.

Baca juga: Pandangan Presiden mengenai riuh demonstrasi dan disahkannya UU TNI

Baca juga: Prabowo dijadwalkan hadiri dialog terbuka bahas kondisi ekonomi global

Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |