Jakarta (ANTARA) - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan masa depan pertanian Indonesia berada di tangan generasi muda dan mahasiswa yang diyakini mampu membawa inovasi serta semangat baru bagi sektor pertanian nasional dengan pendekatan teknologi.
"Kalau kita ingin berdaulat pangan maka kampus dan anak muda harus turun langsung. Jadilah pelopor, bukan penonton,” kata Mentan dalam arahannya pada pembukaan Musyawarah Nasional (Munas) ke-18 Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) di Institut Pertanian Bogor (IPB) di Bogor, Jawa Barat, Selasa.
Mentan menyampaikan pentingnya peran generasi muda dalam implementasi transformasi pertanian Indonesia dari sistem tradisional menuju pertanian modern yang berbasis teknologi dan inovasi.
Baca juga: Mentan: Agripreneur Petani Muda SGN solusi tantangan produksi tebu
“Pertanian hari ini bukan lagi soal cangkul dan lumpur. Ini tentang teknologi, riset, dan inovasi. Mahasiswa harus menjadi lokomotif perubahan," ujar Mentan sebagaimana keterangan di Jakarta.
Ia menegaskan cara mengungkit untuk nilai tambah dari sektor pertanian guna mendukung perekonomian nasional adalah dengan bentuk hilirisasi komoditas pertanian.
"Semua produk kita yang paling besar dan paling dahsyat adalah pertambangan dan pertanian. Dan pertanian ini yang bisa memimpin masa depan bangsa Indonesia. Dan mahasiswa disini bisa memimpin Indonesia ke depan," tutur Amran.
Baca juga: Kepala Bapanas sebut swasembada pangan dimulai dari komoditas beras
Oleh karena itu, menurut Amran forum tersebut bukan hanya digunakan menjadi ajang konsolidasi gerakan mahasiswa secara nasional, tetapi juga ruang refleksi kolektif atas peran strategis generasi muda dalam menyongsong masa depan pertanian yang lebih maju dan bisa diwujudkan untuk Indonesia.
"Konsistensi kuncinya. Konsistensi kebijakan bukan untuk pribadi tapi untuk negara. Skema investasi dalam budidaya dan industri hilir pertanian berdasarkan potensi sumberdaya dimana total investasi Rp371 triliun, dimana masyarakat dan anak muda lebih besar porsinya," jelas Amran.
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Zaenal Abidin
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.