Jakarta (ANTARA) - Menteri Sosial Saifullah Yusuf mengingatkan tugas para guru Sekolah Rakyat bukan hanya mengajar mata pelajaran, tetapi juga membentuk karakter keberanian dalam diri anak-anak menatap masa depan gemilang.
"Itu adalah tugas dan tanggung jawab mulia yang melekat pada para guru Sekolah Rakyat. Mereka bukan sekadar pengajar, tapi pembuka jalan bagi masa depan Indonesia yang lebih setara dan berkeadilan,” kata dia selepas pelantikan guru Sekolah Rakyat tahap pertama di Jakarta, Jumat.
Menteri Sosial sebagai pelaksana teknis program Sekolah Rakyat pada kesempatan tersebut secara resmi melantik sebanyak 1.323 orang guru, yang mengajar di 100 titik Sekolah Rakyat rintisan tahap pertama yang tersebar mulai dari Aceh - Papua.
Saifullah memastikan para guru akan mendapatkan semua manfaat yang menjadi haknya, termasuk upah pokok dan tunjangan sesuai dengan status mereka sebagai guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Kementerian Sosial.
Baca juga: Dinsos Lampung: Siswa Sekolah Rakyat sementara belajar daring
Hal serupa juga akan dilakukan kepada 143 guru pengganti, dan 73 orang guru untuk 59 titik Sekolah Rakyat yang baru akan dilantik paling lambat September mendatang.
"Jadi ada 1.469 guru, semua akan mendapatkan hak-haknya sesuai statusnya sebagai guru PPPK dan semua ini sudah ada standarnya. Kami pemerintah menghormati dan menghargai mereka, apalagi tugas mereka ini mulia sekali," kata dia, yang didampingi Wakil Menteri Sosial Agus Jabo itu.
Sekolah Rakyat adalah program pendidikan berasrama yang didesain untuk menjangkau anak-anak dari keluarga dengan tingkat kesejahteraan terendah (desil 1 dan 2) dalam Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
Baca juga: Kemensos-Kementrans siapkan Sekolah Rakyat di kawasan transmigrasi
Program era pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka ini bertujuan memutus rantai kemiskinan melalui integrasi pendidikan, pemberdayaan ekonomi keluarga, dan jaminan sosial secara menyeluruh termasuk kesehatan untuk para siswa dan keluarganya.
Sekolah Rakyat tahap pertama ditargetkan ada 159 lokasi di seluruh Indonesia yang dimana sebanyak 63 titik telah aktif sejak pertengahan Juli, sedangkan 96 akan diluncurkan bertahap; sebanyak 37 di antaranya mulai beroperasi pertengahan Agustus dan 59 lainnya awal September 2025.
Jumlah siswa yang terdaftar dalam Sekolah Rakyat tahap pertama mencapai sekitar 9.700 anak. Mereka akan didampingi oleh lebih dari 2.000 tenaga pendukung, termasuk wali asrama dan wali asuh.
Baca juga: Mensos minta Presiden beri pembekalan guru Sekolah Rakyat
Baca juga: DPR: Guru Sekolah Rakyat berperan krusial bangun mental pejuang siswa
Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.