Jakarta (ANTARA) - Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf (Gus Ipul) meminta para pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat untuk melakukan graduasi minimal pada 10 Kelompok Penerima Manfaat (KPM) per tahun untuk mengentaskan kemiskinan.
“Saya minta setiap pendamping PKH menggraduasi 10 KPM saja, maka satu tahun ada 2.660 KPM bisa keluar dari kemiskinan," kata Gus Ipul dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.
Menurut dia, graduasi KPM menjadi langkah strategis untuk mendukung amanat Presiden Prabowo kepada Kemensos, yakni menurunkan angka kemiskinan nasional dan melepaskan masyarakat dari bantuan sosial (bansos).
Gus Ipul juga menyampaikan bahwa Kemensos telah menyalurkan bantuan senilai Rp793 miliar untuk Kabupaten Indramayu. Bantuan tersebut harus dikawal dengan baik oleh pendamping PKH dan pilar-pilar sosial agar tepat sasaran.
"Pendamping bisa usul (untuk) penerima bantuan, jika ada warga tidak berhak menerima, pendamping dan warga bisa (melakukan) sanggah di aplikasi," ujar dia.
Mensos juga mengemukakan, ke depan pemerintah mengintegrasikan Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional yang dapat digunakan oleh seluruh pemangku kepentingan.
“Setiap bantuan dimulai dari data, ke depan akan ada satu data tunggal yang bisa digunakan oleh seluruh para pemangku kepentingan," katanya.
Gus Ipul juga mengapresiasi sinergi antara pemerintah daerah dan pusat dalam upaya pengentasan kemiskinan. Kolaborasi berbagai pihak dinilai telah memberikan dampak nyata.
Berdasarkan data Kemensos, hingga saat ini di Kabupaten Indramayu terdapat 247.201 KPM dengan 266 pendamping PKH. Peran Pendamping PKH sangat penting untuk memastikan KPM graduasi dan berpindah ke program pemberdayaan yang berdampak nyata pada penurunan angka kemiskinan secara nasional.
Baca juga: Mensos minta pilar sosial turut motivasi KPM untuk lepas dari bansos
Baca juga: Mensos: Lumbung sosial Indramayu bantu percepatan penanganan bencana
Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2025