YAICI-Aisyiyah jadikan Kupang percontohan pendampingan gizi balita

4 hours ago 4

Kupang (ANTARA) - Yayasan Abhipraya Insan Cendekia Indonesia (YAICI) dan Aisyiyah menjadikan Kota Kupang sebagai lokasi percontohan program edukasi dan pendampingan gizi pada ibu dan balita serta bahaya konsumsi kental manis pada balita.

Edukasi dan pendampingan itu untuk mencegah semakin tingginya angka stunting di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur..

Ketua Pimpinan Daerah (PD) Aisyiyah Kota Kupang Suwaidah Kapa kepada wartawan di Kupang, Sabtu sore, usai kegiatan edukasi tersebut mengatakan bahwa pada tahap awal terdapat 24 ibu dan anak penerima manfaat yang mendapatkan edukasi tersebut.

“Nanti kita akan lakukan pendampingan selama tiga bulan. Untuk melihat capaian dari program edukasi tersebut, nanti peserta ibu dan balita itu memiliki kader yang sudah kita siapkan untuk mengedukasi ibu-ibu,” katanya.

Baca juga: YAICI sebut produk kental manis berkaitan erat dengan stunting

Sistem pendampingan yang dilakukan para kader seperti mengajarkan dan mendampingi proses masak dan penyiapan makanan khususnya makanan pendamping air susu ibu (MPASI) kepada balita.

Dia mengatakan bahwa tujuan dari program tersebut adalah agar tidak ada lagi balita atau anak-anak yang diberikan kental manis.

Ahli gizi dari Puskesmas Oesapa Kota Kupang Yenny Haning mengatakan bahwa banyak ibu yang belum paham bahaya tentang kental manis bagi anak, sehingga banyak ibu memberikan kental manis sehari bisa dua sampai tiga gelas, padahal itu bahaya.

“Kalau kental manis itu kan kandungan gulanya sangat tinggi, sehingga berbahaya jika anak-anak minumnya sehari lebih dari dua gelas, belum lagi jika konsumsi jajan dengan gula tinggi atau makanan serta minuman bergula tinggi akan menimbulkan penumpukan gula sehingga bisa mengakibatkan diabetes pada anak,” ujar dia.

Baca juga: YAICI gandeng Aisyiyah percepat penurunan stunting

Yenny yang pada kesempatan tersebut juga mengisi materi serta membawa contoh-contoh makanan yang sehat bagi anak juga mengajarkan cara memasak MPASI dengan baik dan benar.

Sementara itu, seorang ibu Rumah Balita yang hadir dalam edukasi tersebut Ance Manobe yang memiliki 10 anak mengatakan bahwa kaget ketika mengetahui bahwa kental manis tidak diperbolehkan bagi balita dan anak-anak.

“Saya baru sadar bahwa kental manis itu tidak baik buat anak-anak khususnya bagi anaknya,” ujar dia.

Ance mengatakan bahwa dirinya memang pada awalnya memberikan susu formula bubuk kepada anaknya, tetapi karena masalah ekonomi dia lalu membeli kental manis untuk anaknya.

Baca juga: YAICI: Konsumsi minuman dengan kadar gula tinggi harus dikendalikan

Dengan adanya edukasi tersebut, dia akan menghentikan pemberian kental manis kepada anaknya.

Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |