Jakarta (ANTARA) - Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana mengatakan jumlah tenaga kerja di sektor pariwisata tumbuh sekitar 2,5 persen seiring dengan jumlah kunjungan wisatawan yang juga meningkat dalam kurun 2023-2024.
"Dari sisi penyerapan tenaga kerja, jumlah tenaga kerja pariwisata tahun 2024 tercatat sebesar 25,01 juta orang, tumbuh 2,5 persen dibandingkan 24,41 juta pada tahun 2023," katanya usai bertemu Presiden Prabowo Subianto di kompleks Istana Kepresidenan di Jakarta, Rabu.
Dengan pertumbuhan ini, ia optimistis sektor pariwisata akan terus berkembang dan semakin berkontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), sektor pariwisata di Indonesia menunjukkan tren positif dalam jumlah kunjungan wisatawan.
Pada kuartal keempat 2024, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) mencapai 3,37 juta kunjungan, tumbuh 10,3 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Di sisi wisatawan domestik, jumlah perjalanan wisatawan nusantara pada kuartal keempat 2024 tercatat 263,13 juta perjalanan, meningkat 23,2 persen dibandingkan kuartal keempat 2023.
Secara keseluruhan, pada tahun 2024, total kunjungan wisatawan mencapai 13,74 juta, mengalami kenaikan 18 persen dibandingkan 2023. Total perjalanan wisatawan nusantara mencapai 1 miliar lebih perjalanan, naik 22 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Dengan pencapaian ini, Menpar Widiyanti optimistis sektor pariwisata terus memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional dan menciptakan lebih banyak lapangan kerja di masa mendatang.
"Saya optimis bahwa perkembangan sektor pariwisata dapat terus berlanjut dan semakin mendorong kontribusi sektor pariwisata terhadap perkembangan PDB nasional," katanya.
Baca juga: Menpar tegaskan pendidikan dan budaya aspek penting pariwisata
Baca juga: Komisi VII DPR rapat dengan Menpar bahas RUU Kepariwisataan
Baca juga: Menpar menilai kehadiran hotel baru dukung sektor MICE Yogyakarta
Pewarta: Andi Firdaus, Livia Kristianti
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2025