Cek fakta, Netanyahu tolak rencana Trump akui kemerdekaan Palestina

5 hours ago 4

Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah unggahan di media sosial X menarasikan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menentang rencana Presdien Amerika Serikat Donald Trump untuk mengakui Palestina sebagai negara merdeka dan berdaulat.

Seperti diketahui, konflik Israel dan Palestina belum juga mereda pascaserangan yang dilakukan Hamas pada 7 Oktober 2023. Serangan yang dilakukan Israel pada Palestina kian brutal, terbaru serangan Israel menyasar rumah sakit dan sekolah di Gaza. Hingga kini, belum ada tanda-tanda Israel menghentikan serangannya.

Berikut narasi dalam unggahan tersebut:

“Perang psikologis antara kedua sekutu. Trump berencana mengakui Palestina sbg negara merdeka.
Netanyahu menentang rencana Trump: pengakuan sepihak terhadap Palestina akan memaksa tindakan sepihak sbg tanggapan.
Israel juga tidak akan minta izin ke Amerika utk menyerang Iran...”

Tangkap layar sebuah unggahan di media sosial X menarasikan Netanyahu menentang rencana Trump untuk mengakui Palestina sebagai negara Merdeka. Faktanya, tidak ditemukan pernyataan resmi dari Trump terkait klaim tersebut. (ANTARA/X)
Namun, benarkah Trump berencana mengakui Palestina sebagai negara Merdeka?

Penjelasan:

Menurut hasil penelusuran ANTARA dengan memasukan kata kunci “Trump berencana akui Palestina sebagai negara Merdeka” ataupun pencarian serupa dalam bahasa Inggris, tidak ditemukan berita resmi terkait pernyataan tersebut. Namun Presiden AS Donald Trump akan melakukan kunjungan ke Arab Saudi pada Selasa (13/5/2025). Dalam lawatan itu, Trump tidak memasukkan Israel sebagai salah satu lokasi yang akan dikunjungi.

Sebelumnya, Trump mengeluarkan pernyataan kontroversial yang memicu kemarahan global. Ia mengatakan bahwa warga Palestina tidak punya hak untuk pulang ke Gaza. Hal itu ia ungkapkan pada saat wawancara dengan Fox News pada Senin (10/2/2025).

"Apakah warga Palestina akan memiliki hak untuk kembali?" tanya Bret Baier dari Fox News, yang mewawancarai Trump terkait rencananya untuk Gaza.

"Tidak, mereka tidak akan memilikinya," jawab Trump, ia juga mengungkapkan rencananya untuk membangun tempat permanen bagi warga Palestina.

Rencana Trump itu dengan tegas ditolak oleh warga Palestina. Mereka menyatakan bahwa tidak akan pernah meninggalkan tanah kelahiran mereka. Baca selengkapnya di sini.

Mengutip dari NBC News, seorang mantan utusan AS, menilai Trump memiliki kebijakan yang berbeda dengan Netanyahu mengenai Timur Tengah, antara lain perbedaan pandangan dalam isu Iran dan serangan brutal Israel di Gaza.

“Saya kira yang kita lihat adalah pengakuan dari pihak Israel bahwa meskipun mereka menyambut baik terpilihnya Trump dan mengira akan mendapat cek kosong untuk menjalankan agenda apa pun, ternyata Trump punya agendanya sendiri,” ungkap Frank Lowenstein, mantan utusan Timur Tengah era pemerintahan Obama.

Trump, yang dulunya mendukung penuh Israel termasuk pencabutan pembatasan senjata dan agresi di Gaza, kini tampak berseberangan dengan Netanyahu. Netanyahu melihat tekanan terhadap Iran sebagai peluang strategis untuk menyerang fasilitas nuklirnya, Trump justru memilih mendorong jalur diplomasi. Baca selengkapnya di sini.

Cek fakta: Hoaks! Video Pangeran Arab Saudi MBS mengatakan tidak peduli pada penderitaan Palestina

Cek fakta: PM Singapura minta Indonesia fokus bantu Papua bukan Palestina, benarkah?

Baca juga: Israel gempur Gaza lagi usai Hamas bebaskan sandera warga AS-Israel

Pewarta: Tim JACX
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |