Menlu RI dorong Kemitraan Ekonomi Inovatif ASEAN-Korea Selatan

2 months ago 22

Jakarta (ANTARA) - Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Sugiono mendorong Kemitraan Ekonomi Inovatif antara negara-negara ASEAN dan Korea Selatan dalam ASEAN–Republic of Korea Post Ministerial Conference (PMC), yang berlangsung di Kuala Lumpur, Malaysia, Kamis (10/7).

Pernyataan itu dia sampaikan mengingat keduanya memiliki keunggulan yang saling melengkapi dalam membangun kawasan Indo-Pasifik yang tangguh, sejahtera, dan inklusif.

"ASEAN memiliki kekuatan pada basis ekonomi yang dinamis, keberagaman budaya, serta peran sentral dan strategis di kawasan. Sementara itu, Korea Selatan unggul dalam inovasi, teknologi tinggi, dan jejaring global yang kuat," kata Menlu Sugiono, sebagaimana keterangan Kemlu RI, di Jakarta.

Dia menyampaikan bahwa Indonesia mendorong penguatan kerja sama ASEAN–Korea Selatan di sektor-sektor prioritas seperti energi terbarukan, pertanian cerdas, pendidikan vokasi, dan pemberdayaan digital, khususnya bagi pemuda dan pelaku UMKM.

Kolaborasi di bidang-bidang itu dinilai penting dalam memperkuat ketahanan pangan dan energi, mendorong inovasi, serta mempersiapkan masyarakat dalam menghadapi transformasi ekonomi masa depan.

Di bidang ekonomi, Indonesia menegaskan dukungannya terhadap penyempurnaan ASEAN–Korea Free Trade Area (AKFTA) serta penguatan konektivitas dan integrasi rantai pasok regional guna menciptakan pertumbuhan yang berkelanjutan dan inklusif.

Dalam aspek politik dan keamanan, Menlu Sugiono mengapresiasi dukungan Korea Selatan terhadap Sentralitas ASEAN, terutama di tengah ketidakpastian geopolitik kawasan.

"ASEAN dan Korea Selatan harus terus menjadi kekuatan positif di kawasan, dengan menegakkan tatanan yang terbuka, inklusif, dan berbasis aturan melalui mekanisme yang dipimpin ASEAN," tegasnya.

Menlu Sugiono juga kembali menekankan pentingnya perdamaian dan stabilitas di Semenanjung Korea. Dia mendorong upaya lebih lanjut untuk menciptakan situasi yang kondusif dan dialog damai di kawasan tersebut.

Pertemuan tersebut juga menyoroti penguatan kerja sama di berbagai sektor penting lainnya, antara lain kerja sama maritim, keamanan siber, transformasi digital, perubahan iklim, penanggulangan bencana, serta peningkatan pertukaran budaya dan hubungan antar-masyarakat (people-to-people contact).

Kemitraan ASEAN–Korea Selatan telah terjalin selama lebih dari tiga dekade. Pada Oktober 2024, hubungan tersebut ditingkatkan menjadi Kemitraan Strategis Komprehensif.

Menindaklanjuti komitmen tersebut, dalam pertemuan PMC tahun ini, kedua pihak menyepakati ASEAN–Republic of Korea Plan of Action 2026–2030 sebagai panduan kerja sama lima tahun ke depan.

Adapun kehadiran Korea Selatan diwakili oleh Wakil Menteri Luar Negeri Pertama, Park Yoonjoo.

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |