Menkum sebut naturalisasi buka peluang atlet diaspora bela Indonesia

2 weeks ago 19

Jakarta (ANTARA) - Tim nasional (timnas) sepak bola putri mengambil langkah naturalisasi terhadap empat pemain sepak bola asing yang berdarah Indonesia untuk menembus peringkat 50 besar FIFA.

Menteri Hukum (Menkum) Supratman Andi Agtas menyebut kebijakan ini membuka peluang bagi atlet diaspora yang berdarah Indonesia untuk membela Indonesia.

"Pemberian kewarganegaran ini bukan sekadar langkah strategis dalam memperkuat timnas, tetapi juga sebagai bentuk pengakuan terhadap ikatan emosional terhadap mereka, meskipun mereka tumbuh dan besar di luar negeri,” kata Supratman melalui Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) di Jakarta, Selasa.

Kementerian Hukum (Kemenkum) melalui proses pemberian kewarganegaran berkomitmen untuk memberikan kesamaan hak, mengingat begitu banyak atlet yang berdarah Indonesia tersebar di berbagai negara.

Sementara itu Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum, Widodo, menyampaikan selamat kepada keempat atlet yang baru saja diambil sumpah dan janji setianya untuk menjadi Warga Negara Indonesia (WNI), yaitu Emily Julia Frederica Nahon, Felicia Victoria de Zeeuw, Iris Joska de Rouw, dan Isa Guusje Warps.

“Saudari hari ini telah resmi menjadi bagian dari bangsa Indonesia. Momentum ini bukan hanya sekedar tentang perubahan status kewarganegaraan semata, namun juga tentang harapan dan cita-cita besar dalam membangun kemajuan Indonesia,” katanya.

Widodo mengatakan, keempat atlet ini umumnya memiliki garis keturunan dari orang tua, ataupun kakek dan nenek mereka yang berasal dari Indonesia.

“Salah satu bentuk dukungan dan perhatian yang diberikan oleh pemerintah untuk memajukan keolahragaan nasional adalah dengan turut aktif mengawal proses naturalisasi atlet asing," ujarnya.

Dalam hal ini, kata Widodo, Kemenkum mengemban tugas dan fungsi sebagai leading sector dalam melakukan pelayanan hukum terhadap permohonan naturalisasi atlet olahraga.

Untuk diketahui, Iris Joska de Rouw (20) saat ini bermain sebagai penjaga gawang di klub Sparta Rotterdam di tier 2 Liga Belanda. Wanita yang memulai karir sepak bola pada usia 14 tahun di Youth Sparta Rotterdam ini memiliki keturunan Indonesia dari darah ibunya, di mana neneknya merupakan kelahiran Lumajang, Jawa Timur pada 1949.

Kemudian Felicia Victoria de Zeeuw (19 tahun) bermain di ADO Den Haag di tier 1 Liga Belanda dengan posisi sebagai gelandang serang.

Sama seperti Iris, Felicia juga memiliki keturunan Indonesia dari darah ibunya. Neneknya merupakan kelahiran Jakarta pada 1940. Felicia memulai karir sepak bola pada usia 10 tahun di DSVP Pijnacker dan menghabiskan 4 musim di Tim DSVP Pijnacker (2016-2020).

Isa Guusje Warps (20), saat ini bermain di klub NAC Breda pada level kompetisi tier 1 Liga Belanda berposisi sebagai penyerang sayap.
Isa memiliki keturunan Indonesia dari darah ayahnya.

Nenek dari ayahnya merupakan kelahiran Padang, Sumatera Barat pada 1949. Isa memulai karir sepak bola usia muda di De Ball Schoppen academy saat berusia 9 tahun dan menghabiskan 3 musim di sana (2014–2017).

Terakhir, Emily Julia Frederica Nahon (18). Berposisi sebagai bek tengah, Emily saat ini bermain di ADO Den Haag di tier 1 Liga Belanda.

Emily memiliki keturunan Indonesia dari darah ayahnya. Neneknya merupakan kelahiran Bogor, Jawa Barat pada 1949.

Emily memulai karir sepak bola usia muda di Youth ADO Den Haag saat berusia 14 tahun dan langsung bermain di tim U-16 mereka (2021–2023).

Baca juga: Pemerintah targetkan timnas sepak bola putri masuk 50 besar dunia

Baca juga: Pemerintah menaturalisasi empat pesepak bola putri demi perkuat timnas

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |